Ba"asyir Lebaran Di Penjara

Polri Tuding Tujuh Poin Memberatkan Ba"asyir

Selasa, 10 Agustus 2010 – 07:53 WIB

JAKARTA --Dua hari jelang bulan suci Ramadan, Polri menangkap Abu Bakar BaasyirPendiri Ponpes Ngruki, Solo itu ditahan di rutan Bareskrim Mabes Polri

BACA JUGA: Ulama Solo Temui Kapolri

Kali ini, polisi yakin Baasyir benar-benar terlibat jaringan terorisme di Indonesia
Itu berarti, ulama yang pernah hijrah ke Malaysia itu akan menjalani ibadah puasa hingga Idul Fitri di dalam penjara.  

"Kita sudah punya cukup bukti dan tidak serta merta menangkap

BACA JUGA: Elemen Islam Langsung Bereaksi

Ini proses dan rangkaiannya panjang," ujar Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Ito Sumardi kemarin (09/08)
Ito mengklaim Densus 88 sudah punya alat bukti yang bisa digunakan sebagai dasar meringkus Baasyir

BACA JUGA: Ibu Ditangkap, Anak Baasyir Menangis

"Fakta-faktanya adaApa saja itu, silahkan ikuti prosesnya sampai persidangan," kata mantan Kapolwiltabes Surabaya ituNama Baasyir sudah dikait-kaitkan dengan isu terorisme sejak tahun 2002, setelah peledakan Bom Bali 1.

Namun, pada 2 September 2003 Baasyir divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena melanggar imigrasi bukan karena terorismePada 3 Maret 2004 vonis menjadi  1 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tingkat Kasasi MASejak bebas 14 Juni 2006, Baasyir aktif berdakwah dan mendirikan organisasi Jamaah Ansharut Tauhid pada 2008

Melalui pesan singkat yang dikirimkan lewat ponsel orang dekatnya Hasyim Abdullah yang sedang menjenguk di rutan, Baasyir menanggapi penangkapannya"Saya menolak diperiksa dan ditangkap oleh Densus 88 karena densus produk kafir," ujarnya pada Jawa Pos"Densus kafir harbi memusuhi ulama dan kaum muslimin tidak boleh dibantu, haram hukumnya," tambahnyaSaat dijenguk, kondisi Abu Bakar Baasyir sehat"Beliau segar dan sama sekali tidak tertekan," kata Hasyim pada Jawa Pos

Pesan singkat yang dikirimkan pada Jawa Pos menegaskan pernyataan Baasyir sesaat sebelum dibawa masuk rutan Bareskrim siang pukul 12.45"Saya anggap ini rahmat Allah buat saya, mengurangi dosa, dan jelas pesanan Amerika," kata Baasyir sembari tersenyumDia dibawa masuk dengan dikawal anggota Densus 88 berseragam lengkap dengan topengSalah seorang petugas menggunakan kacamata hitam dan mengenakan topi bersimbol bendera Amerika Serikat membuka pintu mobil Nissan L 2732 EO dan mengawal Abu dengan mengapit lengan kirinya

Usai Abu ditahan, simpatisannya berdatangan ke Mabes PolriAda Rusnadi Akhmad yang mengaku dari Bogor dan minta ditahan bersama Abu"Saya ini anti Amerika, karena sama dengan ustadTolong tahan saya juga," katanya pada petugas piket bareskrimRusnadi diusir pulangLalu, Endang Widyaningsih, wanita simpatisan Baasyir itu sambil menangis minta bertemu dengan ustad idolanyaNamun, upaya Endang gagal"Kok kejam sekali ya, sudah tua kok dizalimi seperti ini," katanya

Ada juga Agus Wahid dan Suhardi Bowo, dua anggota Jamaah Ansharut Tauhid DKI Jakarta yang mengantar sarung dan Al QuranPengacara Baasyir Mahendradatta dan timnya juga langsung menjengukMenurut Mahendradatta, penangkapan Densus di Banjar Ciamis Jawa Barat tidak berperikemanusiaan"Bayangkan, ada ibu-ibu mobil dipecah kacanya, tidak ada dasarnya lagiBeliau bukan DPO apalagi tersangka terorismeKaitannya apa," katanya emosional.

Baasyir disergap Densus di Banjar, Jawa Barat saat pulang dari mengisi taklim di SoloIkut dalam mobil istri Baasyir dan istri ustad WahyudinSejumlah santri Basyir yang melakukan perlawanan juga ditangkapMereka tadi malam ditahan di Polda Metro Jaya.Mahendra menjelaskan sejak ditangkap paksa, Abu Bakar Baasyir menolak menandatangani dokumen apapun"Beliau menganggap penangkapan ini illegal," katanya

Sebaliknya, pihak Mabes Polri melalui Kadivhumas Irjen Edward Aritonang optimistis Baasyir terlibat"Bahkan, sebelumnya kami sudah membuat rekonstruksi," katanyaRekonstruksi yang dimaksud Edward adalah reka ulang di markas Jamaah Ansharut Tauhid tanggal 8 Mei 2010Saat itu, Abu Bakar Baasyir diperankan figuran dan terlihat bertemu dengan Ubeid ( sudah tertangkap) dan Haris Amir falah ( tertangkap)Ubeid dan Haris adalah dua tersangka yang dituduh mendanai latihan teroris di Aceh.

Setidaknya ada tujuh sangkaan Polri terhadap BaasyirYakni beperan aktif dalam menyiapkan rencana awal pelatihan militer bagi kelompok teror di Aceh terutama dalam pembentukan Aqidah Amimah sebagai basis perjuangan militer"Beliau juga menunjuk ustad Mustaqim (sudah tertangkap)  sebagai pimpinan di Aceh," katanyaLalu, menunjuk Mustofa alias Abu Tolib sebagai pengelola latihan militer di AcehJuga, disangka menunjuk Dul Matin sebagai penanggung jawab lapangan latihan militer di Aceh.

Baasyir juga dituding merestui dan mendanai latihan militer di Aceh"Beliau juga terus mendapat laporan dari pengelola lapangan secara rutin," kata mantan juru bicara investigasi kasus Bom Bali 1 ituEdward menjelaskan penangkapan Baasyir merupakan rangkaian pengembangan penangkapan lima orang yang diergap di jawa Barat sebelumnyaMereka adalah Fahru Rozi Tanjung, Hamzah alias Hilmi, Ghafur, Kurnia Widodo dan Kiki "Mereka ini ada yang anggota JAT ( Jamaah Ansharut Tauhid)," katanya

Penangkapan itu dipimpin Wakil Kepala Densus 88 Kombes M SyafiiSebab, Kadensus 88 Brigjen Tito Karnavian sedang berada di AustraliaTidak jelas agenda apa Tito ke Australia, yang pasti otoritas Australia melalui kementrian luar negerinya memberi selamat atas penangkapan BaasyirSecara terpisah, seorang petugas lapangan anti teror yang ikut menangkap Baasyir menyebut, ustad Abu "dicokot" oleh seorang yang ditangkap di Cileunyi, BandungDia tertangkap di terminal saat hendak kabur ke Jawa Tengah"Namanya ustad Kiki, dia pengurus JATDari data yang diperoleh bersamanya kita berani tangkap ustad Abu," katanya

Apa data itu? Sumber itu menyebut, ada transkrip rekaman pembicaraan dan tanda tangan ustad Abu dalam sebuah dokumen pembiayaan"Nanti, dibuka di persidangan saja," katanyaSaat ini, petugas sedang mengejar Musthofa alias Abu Tholut"Jika dia dapat diringkusKita yakin 100 persen ABB tak bisa mengelak," katanyaAbu Tholut adalah mantan panglima JI mantiqi III ( Poso dan Mindanao) yang mengenal secara pribadi Baasyir sejak masih merantau di Malaysia.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta Pemda Sulut Tanggung Jawab


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler