SUKOHARJO - Penangkapan pengasuh Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Sukoharjo, Abu Bakar Ba"asyir benar-benar memukul keluarganyaSalah satu putra Ba"asyir, Ustad Abdurrochim tak kuasa menahan tangis kala menyampaikan tanggapan atas penangkapan ayah dan Aisyah Baraja, ibunya
BACA JUGA: DPR Minta Pemda Sulut Tanggung Jawab
Terutama kala menyebut polisi juga ikut mengamankan ibunya yang sudah tua dan dinilai tak nada sangkut-pautnya dengan tudingan Densus terhadap ayahnya. "Beliau (ibu, Red) sudah tua
BACA JUGA: Dicegat Satu Jam Perjalanan Pulang
Kami minta segera dibebaskanBACA JUGA: Fachmi Janji Berjihad Lawan Korupsi
Tidak ada kesalahan apa pun yang dilakukan ibu kamiKenapa harus ikut diambilSungguh kelakuan yang sangat kami kecam, tidak berakhlak dan premanisme," tuturnya dengan isak tangis.Dia menuturkan, ayah maupun ibunya dalam kondisi sakit saat ditangkapItulah yang membuat dia sangat mengkhawatirkan kondisi ibunyaBegitu juga ayahnya yang gampang kecapaian jika melakukan perjalanan jauh. "Beliau sudah tua dan sedang sakit, sudah tidak kuat berjalan jauhSelama ini usai menempuh perjalanan jauh, sampai di rumah harus beristirahat lama," ujarnya.
Saat ditanya mengenai keberadaan kedua orang tuanya, Iim mengatakan sampai saat ini pihak keluarga belum menerima keterangan resmiBahkan, keberadaan sang ayah yang dikabarkan berada di Mabes Polri juga diketahuinya dari televisiApalagi, keberadaan ibunya, maupun anggota rombongan lainnya"Hanya berita dari mediaSampai saat ini belum tahu ibu dimanaBelum ada pemberitahuan resmiKarena itu, besok kami akan ke Jakarta untuk menemui ayah ibu, membawa mereka pulang dan meminta pembebasan dan dipulangkan ke rumah," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Ustad Iim ini sangat menyayangkan cara penangkapan yang dilakukan oleh densusYakni dengan menyergap di tengah jalanDia menilai, apa yang dilakukan densus tersebut mencerminkan perbuatan orang yang keji dan tidak berpendidikanApalagi, ayahnya tak masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) dan tidak sepantasnya di tangkap di jalan seperti itu.
"Pihak keluarga menyesalkan apa yang dilakukan oleh pihak PolriKarena ayah saya bukan DPOYang kami sesalkan, mengapa harus ditangkap di jalan, mengapa tidak menunggu sampai di rumah dan diproses dengan cara-cara yang lebih beradab dan lebih berahklakPadahal, seharusnya Polri diisi orang-orang yang berpendidikan," ujarnya, saat menggelar jumpa pers di markas JAT, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, kemarin siang (9/8).
Atas penangkapan tersebut, anak ketiga Ustad Ba"asyir tersebut mengimbau agar kepolisian membebaskan kedua orang tuanya, Khususnya ibunya yang diyakini sama sekali tidak bersalahTerkait penangkapan itu sendiri, Ustad Iim menegaskan, pihak keluarga menyerahkan urusan tersebut sepenuhnya kepada Tim Pembela Muslim (TPM) untuk menempuh jalur hukum sampai selesai. Begitu juga untuk urusan kesehatan ayahnyaIim mengatakan hal tersebut diserahkan kepada pihak MER-C , di bawah pimpinan dokter Yose Rizal.
Iim juga menyesalkan belum adanya pemberitahuan resmi dari polisi terkait penangkapan ayahnyaSebab, jika Polri menggunakan prosedur yang semestinya, seharusnya pihak keluarga menjadi orang yang diberi tahu kali pertama kali soal penangkapan maupun posisi rombongan saat ini.
"Belum terima apa-apaJelas kami sesalkan iniKalau memang professional dan tugas yang resmi, maka harusnya melakukan prosedur yang harus ditempuhYakni memberitahukan surat yang jelas, kenapa harus ditangkap, dalam urusan apaSehingga tidak terjadi kesimpangsiuran di masyarakat," tandasnya(vj/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan Mutasi PNS Besar-besaran
Redaktur : Tim Redaksi