Ulama Solo Temui Kapolri

Selasa, 10 Agustus 2010 – 07:45 WIB

SOLO -- Penangkapan Ustad Abu Bakar Ba"asyir (ABB) terus mengganjal di benak tokoh dan ulama Islam di SoloBegitu mendapat kabar penangkapan ABB, sejumlah tokoh muslim yang tergabung dalam Majelis Umat Islam Solo menggelar pertemuan di Pondok Al Islam di kawasan Gumuk, Purwonegaran, Kecamatan Banjarsari, Solo, kemarin siang (9/8).

Hasilnya, para tokoh itu menyatakan sikap bahwa penangkapan terhadap Ba"asyir tersebut merupakan sebuah skenario global pihak yang memusuhi umat muslim dalam usaha memberangus dakwah Islamiah para ulama

BACA JUGA: Elemen Islam Langsung Bereaksi

Ustad Mudzakir, koordinator para ulama tersebut mengatakan, tuduhan yang dialamatkan kepada Ba"asyir terkait terorisme tidak berdasar


Mudzakir bersama para ulama Surakarta rencananya hari ini akan berangkat ke Mabes Polri untuk menanyakan dan beraudiensi dengan Kapolri

BACA JUGA: Ibu Ditangkap, Anak Baasyir Menangis

"Kalau memang bersalah maka kami tidak punya urusan dengan hukum
Karena ini tidak berdasar maka kami akan terus melakukan pembelaan," tegas Mudzakir

BACA JUGA: DPR Minta Pemda Sulut Tanggung Jawab

"Polisi harus bisa membuktikan kalau memang bersalahDelapan tahun lalu ustad (Abu Bakar Ba"asyir) dituduh dalang terorisTapi dalam pengadilan akhirnya dinyatakan tidak bersalahNamun seperti memaksakan sehingga sempat ditahan selama selama tahunSepertinya polisi mengulangi fakta-fakta terdahulu," ujar Mudzakir kepada Radar Solo (grup JPNN), kemarin.

Mudzakir menilai jika ustad Abu Bakar Ba"asyir sejak awal mengatakan kepada publik kalau dia tidak pernah menyuruh umat muslim menjadi terorisBahkan juga tidak pernah menyuruh umatnya untuk melakukan terorisme serta latihan perang di Aceh seperti yang dituduhkan Polri saat iniPenangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror tersebut terlalu didramatisasi dengan memecahkan kaca mobil yang ditumpangi Ba"asyir

"Delapan tahun lalu memecah kaca Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo saat ustad dirawat di bangsal FirdausKali ini kembali dipaksa untuk dibawa dengan memecah kaca mobilPadahal ustad sejak awal mengatakan kalau dirinya dipanggil pasti datang dan tidak perlu dengan kekerasanNamun polisi justru melakukan dengan kekerasan," ungkap Mudzakir di Pondok Al Islam.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati enam poin pernyataan sikapDi antaranya yaitu, bahwa tuduhan yang diarahkan kepada ABB merupakan fitnah dan kebohongan publikKalau aksi yang ditunjukkan tim Densus 88 tersebut terlalu berlebihan dan didramatisasiSelain itu, penangkapan Ba"asyir tersebut dinilai sebagai pengalihan isu terkait persoalan besar yang dihadapi oleh institusi polisi dan PemerintahSerta merupakan bagian dari skenario global yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam.

"Abu Bakar Ba"asyir dituding mengkritik kebijakan presiden atau pemerintah, taoi sebenarnya kritikan tersebut merupakan hak seorang warga negara untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatItu semua dilindungi undang-undang," tutur Mudzakir di hadapan para ulamaPara ulama menilai kalau dalam penangkapan tersebut terkesan sebagai kredit point menjelang berakhirnya masa jabatan Kapolri Bambang Hendarso Danuri.

Sementara pernyataan sikap sama  disampaikan oleh Jamaah Anshorut Tauhid  (JAT) yang dibacakan Katibul A"am Ustad AbdurahmanDia menyesalkan dan mengutuk penangkapan ustad Abu Bakar Ba?asyirPasalnya ustad Ba"asyir menurutnya bukan DPODan penangkapan di menjelang Ramadan dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan dakwah Islam"Penangkapan merupakan cara yang biadabApalagi di rombongan terdapat wanita-wanita tua dan capai setelah menempuh perjalanan jauh," tandas Abdurrahman.(res/nan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicegat Satu Jam Perjalanan Pulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler