jpnn.com, JAKARTA - Kisruh soal Kongres Luar Biasa (KLB) alias kudeta Demokrat memasuki babak baru.
Kepala Staf Presiden Moeldoko kini mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap putusan MA soal hasil KLB.
BACA JUGA: Isu Kudeta Demokrat Melibatkan Moeldoko Memaksa SBY Turun Gunung
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan dilihat dari kaca mata hukum dan akal sehat, tidak ada satu pun celah atau jalan bagi KSP Moeldoko untuk memenangkan PK.
"Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko dan dokter hewan Jhoni Allen Marbun masih mencoba-coba untuk mengambil alih Partai Demokrat pascaKLB abal-abal dan ilegal yang gagal total pada tahun 2021 yang lalu," kata AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4).
BACA JUGA: Hmmm, Tiga Pihak ini yang Paling Diuntungkan dari Isu Kudeta Demokrat
Dia menyebutkan saat ini situasi hukum di negeri ini sedang mengalami pancaroba.
"Tidak menentu. Ada ketidakpastian hukum. Baru-baru ini contohnya, tiba-tiba saja Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan agar Pemilu 2024 ditunda," lanjutnya.
BACA JUGA: Filosofi Kopi Moeldoko, Sentil Isu Kudeta Demokrat?
Menurutnya, situasi hukum yang tidak menentu itu ada kemungkinan diakibatkan oleh tekanan dan kepentingan politik pihak tertentu.
"Bagian dari elite dan penguasa di negeri ini. Apalagi kini sudah memasuki tahun politik; menjelang Pemilu 2024. Tekanan dan kepentingan politik ini, bahkan bukan hanya masuk dalam ranah hukum. Dunia olahraga kita pun kena imbasnya," tuturnya.
Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mencontohkan soal Piala Dunia U-20.
"Sebagaimana kita tahu, penantian panjang rakyat Indonesia, ditambah masa persiapan tiga tahun agar tim sepak bola nasional berlaga di Piala Dunia U-20 harus kandas hanya karena ada kepentingan politik pihak tertentu," kata AHY.
AHY menyebutkan banyak senior di TNI merasa malu dengan perilaku KSP Moeldoko.
"Menurut mereka, perilaku KSP Moeldoko tidak mencerminkan sikap kesatria, apalagi sikap patriot, sebagai prajurit yang pernah digembleng di Lembah Tidar," tuturnya.
Dia menyebutkan di tengah fokus partainya menuju Pemilu 2024, pada oknum penguasa yang berupaya mengambil alih partai berlogo bintang mercy itu.
"Maka dengan terpaksa kami lawan. Kami yakin, Gusti Allah mboten sare. Tuhan tidak pernah tidur. Kebenaran yang hakiki tidak akan pernah bisa dimanipulasi. Jika terhadap perilaku oknum penguasa ini pun, pimpinan negeri diam dan bahkan cenderung membiarkan, kami juga tidak akan pernah mengeluh," pungkas AHY.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra