Bachtiar Chamsyah Mengaku Berwajah Cerah

Merasa Tak Bersalah, Mulai Seret Politisi Demokrat

Rabu, 06 Oktober 2010 – 23:32 WIB

JAKARTA - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah mulai buka-bukaan soal kasus korupsi di Departemen Sosial yang kini disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Rabu (6/10), Bachtiar diperiksa sebagai tersangka untuk kasus korupsi impor sapi Australia di Depsos tahun 2004-2006 yang diduga menimbulkan kerugian negara Rp 3,6 miliar.

Usai diperiksa penyidik, Bachtiar yang juga menjadi tersangka korupsi sarung dan mesin jahit itu mengaku hanya sebagai pembuat kebijakan saja

BACA JUGA: Kerahkan 300 Orang Verifikasi Data Honorer

Sementara urusan teknis pengadaan sapi Australia bernilai Rp 19 miliar itu diserahkan ke anak buahnya, Dirjen Bantuan Jaminan Sosial Depsos, Amrun Daulay yang kini menjadi anggota DPR dari Fraksi Demokrat.

Pada pemeriksaan kemarin, politisi PPP itu ditanya soal 900 ekor sapi impor yang diduga fiktif
"Saya diminta penjelasan soal sapi 900 ekor

BACA JUGA: LKPP: Honor Panitia Lelang Harus Standar

Ternyata itu tidak fiktif
Hanya sebagian saja terlambat karena pada waktu awal 2800 (ekor) tapi kandangnya tidak siap," ujar Bachtiar.

Menurut Bachtiar, karena kandangnya belum siap maka sebagian sapi dijual oleh Iken Nasution (almarhum), yang menjadi rekanan pengadaan sapi

BACA JUGA: Faroukh: Bangun Gedung DPD Bukan Perintah UU

"Waktu itu saya sebagai menteri mendapat kabar itu (penjualan sapi) marahSaya minta itu diselesaikan dan memang akhirnya diselesaikan dengan baik," tandas Bachtiar.

Bagaimana dengan dugaan bahwa sapi yang diserahkan ke Depsos ternyata sapi lokal, sementara sesuai kontrak seharusnya sapi impor dari Australia" Bachtiar mengatakan, baginya persoalannya bukan sapi impor atau lokal"Yang penting bagi menteri (adalah) sapi Australia dan beratnyaMasa" menteri ditanya lokal atau tidakItu urusan teknis," ucapnya.

Lebih lanjut Bachtiar mengatakan, urusan teknis pengadaan sapi impor ditangani Direktorat Jendral (Ditjen) Jaminan Bantuan Sosial DepsosLantas siapa pejabat yang dimaksud Bahctiar itu" "Ah kalian tahu lahYah itu tentu Dirjen saya, namanya Pak Amrun (Amrun Daulay)Direktur saya namanya Mulyono (Direktur Fakir Miskin Depsos)," sebutnya.

Ditegaskannya lagi bahwa sebagai menteri, Bachtiar hanya membuat kebijakan dan tidak mau tahu soal teknis"Kalau semua urusan teknis (ke menteri), ngapain ada pejabat eselon satu?" ucapnya.

Apakah dengan demikian Amrun Daulay seharusnya juga bertanggung jawab" Bachtiar tidak memberi jawaban tegasIa justru berkilah bahwa dirinya sama sekali tidak bersalah karena hanya membuat kebijakan"Lihat saja wajah saya, makin cerahKalau tak bersalah, tak makan uangKalau kebijakan salah, itulah risiko menteri," ulasnya.

Sementara ditanya soal adanya penggelembungan harga sapi, Bachtiar juga mengaku tidak tahu sama sekaliBagaimana dengan aliran uang dari proyek Depsos ke kantong Bachtiar" "Kalau ada (aliran uang), mungkinlah kaya awak (aku)Ini awak susah terus," kelakarnya sembari menuju mobil tahanan KPK.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanda Lupa, Indonesia Sudah Merdeka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler