Badai Nock-ten Renggut 13 Nyawa

Sabtu, 06 Agustus 2011 – 18:18 WIB
BANGKOK - Jejak Badai Nock-ten di Thailand menyisakan duka mendalamTak hanya kerusakan fisik, banjir dan tanah longsor yang mengikuti badai tropis tersebut juga menimbulkan korban jiwa

BACA JUGA: Anak Bungsu Kadhafi Juga Disebutkan Tewas

Kemarin (5/8), pemerintah Thailand mengumumkan bahwa korban tewas bertambah menjadi 13 orang.

"Badai Nock-ten yang bertiup dari arah Filipina menyapu sedikitnya 16 provinsi di wilayah utara Thailand," terang pejabat Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DPMD)
Kekacauan terjadi di hampir seluruh wilayah yang ditinggalkan Nock-ten

BACA JUGA: Yingluck Diuji Kembalikan Stabilitas Thailand

Bahkan, tanah longsor masih menimbun beberapa kawasan terpencil karena sulitnya akses menuju lokasi bencana.

Tujuh dari total 13 korban tewas tercatat sebagai warga Provinsi Mae Hong Son di wilayah barat laut
Hingga kemarin, provinsi yang berbatasan langsung dengan Myanmar itu masih porak poranda

BACA JUGA: DK PBB Resmi Kutuk Rezim Assad

Lumpur dan longsoran tanah menimbun sebagian besar wilayah tersebutSebanyak tujuh korban tewas itu pun ditemukan di balik timbunan lumpur dan tanah.

Akibat banjir dan tanah longsor, aktivitas warga Thailand di kawasan utara pun tergangguSebab, genangan air merendam jalan-jalan utama serta jembatanPenduduk yang belum bisa kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing pun terpaksa menginap di pengungsian dengan segala keterbatasannyaPenyakit kulit dan gangguan pencernaan pun mengancam warga.

Apalagi, cadangan air bersih dan air minum warga sangat terbatas"Banjir dan tanah longsor merendam serta mencemari bak tampung yang digunakan untuk menyimpan cadangan air tanah," kata pejabat dari DPMDTapi, beruntung ketinggian banjir di dua provinsi sudah mulai surut dan badai pun semakin lemahDiramalkan, badai yang diambil dari nama burung khas Laos itu segera bergeser ke Myanmar.

Bulan lalu, Nock-ten meluluhlantakkan FilipinaSedikitnya 60 orang tewas akibat badai yang tepat melintasi Kota Manila tersebutPadahal, pemerintahan Presiden Benigno Aquino III sudah melakukan berbagai persiapanSelain meliburkan sekolah-sekolah dan perkantoran di ibu kota menjelang kedatangan badai, pemerintah juga membekali warga dengan berbagai trik untuk menghindari bencana.

Kendati demikian, Nock-ten tetap sukses mengobrak-abrik FilipinaPuluhan warga pun tertimbun tanah longsor dan hanyut terbawa banjirTerutama, para nelayan yang sedang berada di tepi laut saat badai tiba-tiba menyerangHingga kemarin, proses pemulihan masih berjalanSebagian warga yang dilaporkan hilang pun nasibnya masih belum bisa diketahui(AFP/hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salmonela Jangkiti AS, Seorang Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler