jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja meninjau kesiapan penggunaan lahan HPL Badan Bank Tanah untuk Bandara VVIP IKN.
Adapun lokasi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang akan menjadi lokasi dibangunnya Bandara Very Very Important Person (VVIP) IKN.
BACA JUGA: Badan Bank Tanah, Solusi Penyediaan Tanah Berkeadilan
Parman mengatakan, pembangunan proyek Bandara VVIP IKN berada di HPL Badan Bank Tanah seluas 4.162 hektare
Dia menjelaskan dari total tersebut, seluas 290,67 hektare telah disediakan untuk pembangunan proyek Bandara VVIP IKN.
BACA JUGA: Pembentukan Bank Tanah Tingkatkan Ekonomi Berkeadilan
"Badan Bank Tanah mendukung upaya pemerintah pusat dalam hal ini Kemenhub untuk mempercepat pembangunan Bandara VVIP IKN. Lahan seluas 290,67 ha telah kami sediakan dengan tarif nol rupiah. Tidak ada pengenaan tarif karena ini merupakan peran dan tugas kami sebagai land bank," ujar Parman, Sabtu (23/9).
Menurutnya, sesuai mandat dalam PP 64 Tahun 2021, Badan Bank Tanah punya kewenangan khusus untuk menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadlian, salah satunya untuk kepentingan pembangunan nasional.
Badan Bank Tanah juga telah menyiapkan tanah seluas 1.883 hektare untuk dilepas kepada warga dalam rangka reforma agraria.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga mengecek progres pembangunan Bandara VVIP IKN.
Menhub Budi menyampaikan bahwa Bandara VVIP IKN telah memasuki finalisasi gambar dan akan mulai proses tender.
"Kita rencanakan 1 November 2023 sudah mulai konstruksi dan diharapkan selesai pertengahan Juli 2024," ujarnya.
Budi menjelaskan bahwa unsur kearifan lokal bakal melekat pada pembangunan Bandara VVIP IKN ini.
"Unsur kearifan lokal yang ditonjolkan dalam desain terminal bandara diantaranya nuansa Rumah Panjang, Burung Rangkok, dan lukisan garis lengkung khas Kalimantan," ungkapnya.
Rumah Panjang merupakan rumah khas suku Dayak di Kalimantan dan akan ditonjolkan pada bangunan bandara dan pelabuhan.
Kemudian, kata Budi, burung rangkong merupakan burung endemik khas Kalimantan.
"Lukisan atau garis-garis melengkung khas Kalimantan akan ditampilkan secara modern pada bandara dan pelabuhan," ucap Budi.
Adapun rencana tata ruang terminal bandara terdiri dari: Terminal VVIP, Terminal VIP, Parkir GSE, Pos Pemeriksaan Sisi Udara, Pos Jaga, Hanggar, Cargo, Catering, DPPU, Rumah Pompa, STP & WTP, Substation Power House, Bengkel / GSE Maintenance, Bangunan Ibadah, Perkantoran, Gedung Karantina, Kantin, Rumah Dinas, TPS, Meteorologi, EOC, PKP PK, Power House, Gardu PLN, ATC Tower.(mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul