jpnn.com - Selama ini, diet identik dilakukan oleh Anda yang punya berat badan berlebih sebagai upaya untuk mendapatkan tubuh kurus atau berat badan ideal.
Kenyataannya, tak sedikit orang berbadan kurus yang ingin menaikkan berat badan, tapi tak juga membuahkan hasil walau sudah makan banyak.
BACA JUGA: Berat Badan Naik Usai Lebaran? Jangan Lupa Konsumsi ini
Diet pada dasarnya adalah jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang. Faktanya, diet tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, tetapi juga bagi mereka yang ingin menjaga berat badan ideal serta menerapkan pola makan yang lebih sehat.
Sesungguhnya, memiliki badan kurus belum tentu lebih sehat. Nyatanya, badan kurus juga bisa jadi memiliki lemak dalam tubuh yang tidak terlihat, seperti pada berbagai organ tubuh.
BACA JUGA: 5 Cara Praktis untuk Mengikis Lemak Usai Lebaran
Hal ini justru lebih berbahaya dibandingkan dengan lemak yang terlihat, karena bisa memicu berbagai penyakit termasuk tingginya kadar kolesterol. Karena itu, diet tetap diperlukan meskipun Anda berbadan kurus supaya tubuh tetap sehat dan ideal.
Antara berat badan tak kunjung turun vs tak kunjung naik
BACA JUGA: Ketahuilah, Perubahan Diet Bisa Mengurang Kecemasan
Saat berkumpul bersama dengan teman-teman, pasti Anda pernah mendengar teman yang berbadan kurus mengeluh bahwa ia makan banyak sekali tapi berat badan tak juga bertambah. Atau mungkin juga ada seorang teman yang sudah melakukan diet sedemikian rupa tapi tak kunjung terlihat hasilnya, bahkan cheating day saat diet bisa memengaruhi berat badannya dengan cepat.
Di balik kondisi ini, ternyata ada peran genetik. Setiap orang memiliki genetik yang berbeda-beda, yang menjadikan setiap individu khas dan unik. Faktor genetik inilah yang memengaruhi kemampuan metabolisme tubuh seseorang terhadap makanan yang konsumsi.
Ada banyak metode diet yang beredar dan diterapkan masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Ada diet yang rendah karbohidrat, diet yang tinggi protein, diet paleo, dan masih banyak lagi.
Setiap metode diet memiliki hasil yang berbeda-beda pada setiap orang. Misalnya ada yang cocok dengan diet Mediterania, tapi ada pula yang tidak. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, inilah peran dari gen: menentukan diet yang cocok bagi masing-masing orang sesuai kondisi tubuhnya.
Lantas, bagaimana cara menentukan jenis diet yang cocok untuk Anda terapkan?
Ketahui diet yang cocok dengan tes nutrigenomik
Untuk mengetahuinya, saat ini telah berkembang penemuan yang tergolong baru mengenai tes nutrigenomik. Nutrigenomik adalah suatu studi yang mengaitkan hubungan antara gen dengan nutrisi dan kesehatan.
Hasil temuan para peneliti yang dirilis melalui Human Genome Project (HGP) pada 2003 silam menyebutkan bahwa terdapat 6 miliar kode yang merupakan rangkaian DNA dengan 20 ribu hingga 25 ribu gen telah berhasil diidentifikasi dan dipetakan.
Saat melakukan tes nutrigenomik, biasanya air liur akan dijadikan sebagai sampel. Lewat tes ini Anda akan bisa mengetahui makanan apa yang paling cocok untuk Anda konsumsi sebagai bagian dari diet, makanan apa yang harus dihindari, serta bagaimana agar tubuh tetap sehat dengan olahraga yang tepat sesuai gen.
Nutrigenomik juga dikaitkan dengan kejadian berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh makanan. Oleh karena itu, pemeriksaan nutrigenomik ini tidak hanya bermanfaat dalam membantu menurunkan berat badan, tapi juga untuk mencegah timbulnya penyakit.
Pada dasarnya, diet yang baik adalah diet yang tidak menghilangkan salah satu unsur zat gizi penting bagi tubuh. Artinya, menu diet Anda harus tetap mengandung karbohidrat, serat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Namun, yang perlu untuk diperhatikan saat Anda sedang diet, asupan serat seperti sayur dan buah harus lebih banyak serta tidak mengabaikan pentingnya asupan protein. Asupan karbohidrat sebaiknya tidak melebihi banyaknya porsi sayur dalam piring makan Anda.
Jika Anda berbadan kurus ingin menambah berat badan, sudah makan banyak tapi jarum timbangan tak juga bergeser ke kanan, atau Anda sudah melakukan diet tapi tak kunjung meraih berat badan yang diinginkan, atau Anda hanya ingin menerapkan diet sehat untuk kesehatan secara tepat, dianjurkan untuk melakukan tes nutrigenomik.(klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 7 Penyebab Berat Badan Naik Usai Puasa
Redaktur & Reporter : Yessy