Badan Otoritas Flores Punya Dua Ikon yang Mendunia

Sabtu, 09 April 2016 – 03:20 WIB
Suasana sunset di Labuan Bajo. Foto: Nanang Prianto/Jawa Pos

jpnn.com - LABUAN BAJO - Nama Komodo - Labuan Bajo sudah mendunia. Mamalia langka yang oleh warga Flores sering dinamai "buaya darat" itu pernah masuk nominasi Seven Wonder World dan sukses merebut perhatian publik. Kini Labuan Bajo masuk dalam program percepatan 10 top destinasi Kemenpar. 

Action awal, tim Pokja 10 Top Destinasi yang diketuai Hiramsyah Sambudhy Thaib itu adalah menggelar FGD --Focus Group Discussion-- yang menghadirkan pemangku kepentingan dan stakeholder setempat. Shana Fatina, anggota tim 10 Top Destinasi itu mengkoordinasi FGD, 5 April lalu di Sebayur Room, Luwansa Hotel. 

BACA JUGA: Bali Mulai Rasakan Dampak Conde Nest Traveler

Targetnya? "Integrated Planning untuk pengelolaan ekowisata Flores. Menajamkan komitmen Pemda, Taman Nasional, dan stakeholer untuk mendukung pembentukan single management, singel destination, dalam mengelola destinasi wisata flores. Lalu, Pembentukan tim percepatan daerah," jelas Shana Fatina.
 
Dalam kata sambutannya, Drs. Yoseph Tote, M.Si, Bupati Manggarai Timur meyakinkan bahwa sektor wisata harus digenjot agar menaikkan pertumbuhan ekonomi lokal. Harus tersistem, terukur, dan berkelanjutan. 

Tote juga menyebutkan, pariwisata Flores memiliki nuansa dan prinsip eko, melestarikan lingkungan. Sayang, Bupati Manggarai Barat berhalangan hadir di FGD itu. Tapi sebetulnya Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur memiliki akar budaya yang sama karena memang dulu satu kabupaten.

BACA JUGA: Danau Toba, Kota Berkat di Atas Bukit

Sementara itu, Frans Teguh, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar mengungkapkan pihaknya berkewajiban membangun ecosystem ekowisata Flores yang berkelanjutan. Lalu memperhitungkan carrying capacity dan distribusi wisatawan. 

"Atraksi pariwisata Flores itu sudah berkelas dunia, tapi Aksesibilitas dan Amenitas masih kelas lokal. Itulah yang akan kita carikan solusinya," ungkap Frans. 

BACA JUGA: Dana Turun, 322 Desa di Aceh Barat Menggeliat

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa – Kemenko Bidang Maritim, Tito Setyawan, menambahkan saat ini sudah resmi 169 negara yang bebas visa kunjungan ke RI. Dia mengingatkan untuk memperbaiki sistem keamanan turis yang masuk ke Indonesia. Dia yakin, kesadaran masyarakat Labuan Bajo dan Flores sudah sangat tinggi untuk bersama-sama menjaga keamanan. 

Badan Otorita Pariwisata (BOP) ini, kata Tito, bersifat otoritatif dan koordinatif. Otoritatif terhadap kawasan yang ditangani BOP, sebagai pendorong kemajuan. Koordinatif dengan semua stakeholder, antarkabupaten, antardaerah, agar memiliki komitmen yang sama untuk tujuan percepatan dan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. 

Menpar Arief Yahya yakin, BOP Labuan Bajo dengan ikon Komodo di NTT akan cepat selesai, karena wilayah ini sudah merasakan dampak pariwisata terhadap ekonomi masyarakat lebih terasa. Critical success nya juga sudah jelas di depan mata, akses dan amenitasnya yang harus dipercepat. 

"Kalau soal atraksi, jangan ditanya! CNN International travel sudah menempatkan Labuan Bajo sebagai peringkat dua snorkel site terbaik dunia setelah Raja Ampat, mengalahkan Kepulauan Galapagos," ujar Menpar Arief Yahya.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Kopi Temanggung Bakal Dipajang di Atlanta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler