Bagaimana Jika Jam Pelajaran Agama Ditambah Saja?

Minggu, 18 Juni 2017 – 01:52 WIB
Ilustrasi guru. Foto; Samarinda Pos/JPNN

jpnn.com, PONTIANAK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat memiliki ide tersendiri untuk menanamkan budi pekerti terhadap para pelajar.

Yakni, dengan menambah jam mata pelajaran agama di sekolah.

BACA JUGA: Inilah Suara Sejumlah Pimpinan Ponpes soal Sekolah Lima Hari

Disdikbud Kalbar sudah mengusulkan ide itu kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Beberapa waktu lalu memang sempat terdengar kabar rencana penghapusan pendidikan agama di sekolah. Namun, hal itu sudah dibantah Kemendikbud. Saya juga berpendapat, seharusnya pendidikan agama itu bukan dihilangkan, justru harus ditambah,” kata Kadisdikbud Kalbar Alexius Akim, Jumat (16/6).

BACA JUGA: Ini Prosedur Penetapan NIP Guru Garis Depan 2016

Akim menambahkan, pihaknya sudah mendapat kepastian tidak ada penghapusan pendidikan agama di sekolah.

“Agama itu tidak memandang spesifik hanya pada pelajaran, tetapi bagaimana pola penerapan dengan masyarakat juga harus bisa dilakukan,” jelas Akim.

BACA JUGA: 6000 Lebih Guru Garis Depan Segera Disebar ke Wilayah Terpencil

Pelajaran agama apa pun, sambung Akim, bertujuan membuat sikap dan budi pekerti pelajar makin bagus.

“Sama halnya dengan mempelajari kitab suci. Siswa tidak hanya dituntut hafal kitab suci, tetapi juga pemaknaan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Akim.

Dia menambahkan, penambahan jam mata pelajaran agama diperlukan agar siswa memiliki waktu yang cukup untuk memahaminya.

“Terapan ini yang luar biasa, perlu pelatihan dan pembiasaan yang harus dilakukan. Jadi, tidak seharusnya berkurang melainkan harus bertambah,” tegas Akim. (Gusnadi, Suhendra, Hamka Saptono)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FDS Diterapkan, Hubungan Jokowi dan Kiai Bisa Rusak


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler