FDS Diterapkan, Hubungan Jokowi dan Kiai Bisa Rusak

Sabtu, 17 Juni 2017 – 21:12 WIB
Hery Haryanto Azumi (cokelat) dan KH Ma'ruf Amin. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Dzikir Hubbul Wathon menyatakan penolakannya terhadap rencana full day school (FDS).

Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) Majelis Dzikir  Hubbul Wathon Hery Haryanto Azumi, kebijakan delapan jam di sekolah berdampak pada tatanan pendidikan kultural yang selama ini sudah terbangun.

BACA JUGA: Awas, Ini Potensi Buruk Jika Madrasah Diniyah Tutup akibat Full Day School

Misalnya, madrasah diniyah yang sudah bertahun-tahun menjadi sarana pendidikan agama bagi anak-anak warga Nahdlatul Ulama (NU).

"Wajar jika NU begitu keras menolak kebijakan full day school ini.  Sebab, madrasah diniyah milik NU akan lenyap. Padahal, madrasah diniyah sudah terbukti efektif sebagai institusi pembentuk dan menjaga karakter bangsa Indonesia," terang Hery di Jakarta, Sabtu (17/6).

BACA JUGA: Dukung Gerakan Literasi Nasional, Pos Indonesia Gratiskan Biaya Kirim Buku

Menurut Hery, pendidikan karakter termasuk dalam program Nawacita Presiden Joko Widodo.

Dia mengatakan, pendidikan harus selaras dengan local wisdom yang tumbuh sesuai dengan kultur di masyarakat sehingga tidak menimbulkan gejolak.

BACA JUGA: Sekolah 5 Hari Diterapkan Mulai Tahun Ajaran Baru

Wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) PBNU itu menambahkan, pemerintah akan merugi jika Mendikbud Muhadjir Effendy ngotot menerapkan FDS.

Sebab, selama ini Jokowi selalu menjaga dan intensif bersilaturahmi dengan para kiai.

Dia mengaku khawatir hubungan Jokowi dengan pesantren bakal rusak jika FDS diterapkan.

Selain itu, silaturahmi intensif yang dilakukan Jokowi ke pesantren-pesantren menjadi tak berguna.

"Saya jadi curiga dengan Mendikbud. Ada apa kok dia ngotot sekali ingin merealisasikan full day school. Patut dicurigai, Mendikbud punya agenda sendiri," pungkas mantan ketua umum PB PMII itu. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah 5 Hari Bantu Guru Penuhi 24 Jam Tatap Muka


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler