jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay merespons langkah Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang membagikan sembako di Terminal Grogol, Jakarta, Selasa (10/8).
Kegiatan tersebut diketahui memunculkan kerumunan masyarakat yang seharusnya tidak terjadi di dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Bagi-bagi Sembako Jokowi Berujung Kerumunan, Fauzi: Mengonfirmasi Julukan King of Lip Service
Saleh menilai pembagian sembako pada dasarnya patut diapresiasi semasa pandemi Covid-19, asalkan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang benar.
"Kalau prokesnya enggak dijalankan dengan baik, pembagian sembako tersebut tentu ada semacam ketidaksempurnaan, ya," kata Saleh melalui layanan pesan, Rabu (11/8).
BACA JUGA: Relawan KIB Jokowi: Percepatan Vaksinasi dan Pemberian Sembako untuk Rakyat Bukti Negara Hadir
Legislator Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menuturkan pembagian sembako seharusnya tidak dilaksanakan Jokowi secara langsung.
Mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan Jokowi bisa menyerahkan ke pembantunya di pemerintahan demi melaksanakan pembagian sembako tersebut.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Bersama EP Jokowi Bagi-bagi Sembako untuk Kuli Panggul
"Presiden, kan, punya banyak pembantu mulai dari menteri kemudian ditjen—ditjen, kemudian ada pemda, kepala dinas dan seterusnya yang bisa diarahkan dalam rangka membagi sembako tersebut," katanya.
Saleh mengatakan potensi kerumunan bisa terjadi apabila Jokowi turun langsung membagikan sembako. Sebab, ujar Saleh, tidak sedikit rakyat akan antusias melihat wajah presiden secara langsung.
"Jadi, tentu harus dihindari, untuk sementara ini presiden tidak perlu turun," tuntas ketua Fraksi PAN DPR RI itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan