Bagi kebanyakan orang tua, menyaksikan bayinya bisa berjalan pertama kalinya menjadi sebuah kebahagiaan. Tetapi, bagi Dave dan Claudine Fitzgibbon melihat anak laki-lakinya berjalan juga membuat mereka terharu.
"Melihat ia bisa berdiri dan berjalan pertama kalinya benar-benar luar biasa," kata Dave yang sudah mengalami trauma bertahun-tahun untuk memiliki seorang anak lagi.
BACA JUGA: Umat Katolik Diminta Bantu Biaya Pengadilan Kardinal George Pell
Di tahun 2016, dokter spesialis dari Mater Mother's Hospital di kota Brisbane, Australia menjalankan operasi canggih bagi Harvey, yang saat itu masih dalam kandungan.
Harvey memiliki kelainan pada tulang punggungnya, atau dikenal juga dengan sebutan 'spina bifida'.
BACA JUGA: Protes Serikat Pekerja di Melbourne Soal Upah Minimum
Sebelumnya dokter yang telah mendeteksi kelainan sejak dalam kandungan mengatakan jika Harvey tidak akan pernah bisa berjalan.
Tapi sekarang, setahun lebih setelah operasi penuh resiko dilakukan, kedua pasangan tersebut terharu bahagia melihat anaknya berjalan untuk pertama kalinya.
BACA JUGA: Pemerintah Australia Bekukan Anggaran ABC Senilai 84 Juta Dolar
Harvey pertama kali berjalan di bulan Maret, beberapa bulan setelah ulang tahun pertamanya. Video: Harvey kini berusian setahun bisa berjalan normal (Indonesian)
Tonton Harvey yang bisa berjalan seperti bayi normal lainnya disini.Operasi pertama kali di Australia
Kelainan 'spina bifida' terjadi pada satu dari 2.000 kehamilan. Mereka yang lahir dengan kelainan ini bisa memiliki masalah dengan gerakan dan gangguan fungsi otak.
Tercatat delapan dari 10 ibu hamil memutuskan untuk mengugurkan kandungannya.
Saat Harvey masih berusia 19 minggu dalam kandungan memperlihatkan adanya kelainan, dan ini pernah dialami dua kali sebelumnya oleh Claudine.
Claudine dan suaminya pun bertanya apakah ada sesuatu yang bisa dilakukan, dan dokternya memiliki sebuah ide.
Dokternya mengetahui jika Mater Mother's Hospital untuk pertama kalinya akan melakukan operasi memperbaiki kelainan 'spina bifida' untuk pertama kalinya dengan dukungan dari tim Vanderbilt University di Nashville, Amerika Serikat.
Kedua pasangan itu pun langsung terbang ke Brisbane, menemui rumah sakit dan meminta untuk melakukan keputusan dengan segera. Photo: Harvey menjadi bayi kedua di Australia yang menjalani operasi untuk kelainan 'spina bifida'. (Foto: Claudine Fitzgibbon)
Membesarkan Harvey dengan normal
31 Oktober 2016, beberapa minggu lebih awal dari perkiraan, Harvey lahir lewat operasi caesar di The Royal Women's Hospital di Randwick, New South Wales.
Terlepas dari kebahagiaan yang dirasakan, kedua pasangan tahu ada sejumlah rintangan, seperti di bulan-bulan pertama, dimana mereka merasa tertekan.
"Harvey keluar masuk rumah sakit mungkin setidaknya sebulan sekali, untuk bertemu dokter spesialis spina bifida," kata Dave.
Harvey akan selalu memiliki kelaiann 'spina bifida', meski tidak terlalu parah.
Keluarga Fitzgibbon kini sudah pindah ke Brisbane dari Sydney dan kini membesarkan Harvey, seperti halnya membesarkan anak-anak lainnya.
"Setiap kali ia mengambil barang-barang dari lemari saya, atau memanjat ke tempat berbahaya, atau ingin naik dan turun tangga berkali-kali, dan saya berpikir, 'Oh kenapa melakukannya?'," kata Claudine.
"Saya kemudian berpikir, 'tidak, itu tidak apa-apa, karena hampir saja Harvey lahir dengan kondisi yang lain."
Pasangan itu mengatakan mereka ingin memiliki lebih banyak anak, tetapi ada banyak ketidakpastian apakah bayi-bayi mereka akan memiliki kelainan 'spina bifida'.
Cerita ini diambil dari program Australian Story episode Baby Steps. Anda bisa simak laporannya dalam bahasa Inggris disini.
Producers: Kent Gordon, Greg Hassall
Editor: Stephanie Wood
BACA ARTIKEL LAINNYA... China Harus Lebih Terbuka Terkait Investasinya Di Indonesia