jpnn.com - PONOROGO - Kendati Pekan Kondom akhirnya dibatalkan, perlawanan damai terhadap program nasional itu tetap dilakukan di Ponorogo. Puluhan ustadah dan santriwati Pondok Modern Arrisalah di Kecamatan Slahung sengaja turun ke jalan membagikan jilbab. Ratusan penutup kepala perempuan itu dibagikan gratis di seputaran alun-alun dan perempatan Pasar Legi.
Aksi yang dimulai sejak pukul 07.00 itu mengusung misi menghijabkan kaum muslimah. Jilbab kadang langsung dipakaikan kepada ibu-ibu hingga remaja putri yang kebetulan melintas. Peserta aksi juga membagikan brosur berisi imbauan pentingnya menutup aurat.
BACA JUGA: Saksi Untuk Akta Kelahiran Dinilai Menyulitkan
Sunartip, koordinator aksi tersebut, menjelaskan bahwa cara tepat memerangi penyebaran HIV/ AIDS sedunia adalah memberi pemahaman kepada kaum perempuan tentang pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian. Berhijab bagi muslimah dapat menangkal kejahatan seksual dan bentuk mawas diri terhadap pergaualan bebas.
"Kami menolak keras pembagian kondom kepada kalangan remaja yang belum saatnya memakai alat kontrasepsi," tegasnya.
BACA JUGA: PNS Diimbau Tidak Ikut Ormas
Pihaknya menyayangkan sikap pemerintah yang seolah mengajarkan masyarakat untuk berzina dengan cara aman lewat aksi bagi-bagi kondom. Demo bagi-bagi jilbab kemarin diklaim sebagai bentuk aksi tandingan. Aksi simpatik yang dilakukan ustadah dan santriwati Pondok Modern Arrisalah itu baru berahir sekitar pukul 10.00. (mg5/hw/JPNN)
BACA JUGA: Sudah Setor Uang, tak Juga Naik Jabatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Korban Diminta Lapor ke KY
Redaktur : Tim Redaksi