jpnn.com - JAKARTA - Insiden meletupnya mesin auxiliary power unit (APU) di bagian belakang pesawat Lion Air di Bandara Kualanamu, Medan, Jumat (24/4) siang, mengejutkan ratusan penumpang maskapai milik Rusdi Kirana itu. Pesawat yang hendak terbang ke Jakarta itu tiba-tiba saja mengeluarkan suara letupan kencang dari belakang pesawat hingga mengeluarkan asap hitam.
Alhasil, tanpa mendengar perintah dari pramugari Lion, 207 penumpang secara spontan langsung membuka pintu darurat yang berada di dekat tempat duduk mereka. Selanjutnya, para penumpang keluar melalui papan luncur atau sliding slide di pintu pesawat.
BACA JUGA: DPD Minder Tak Dilibatkan dalam Konferensi Parlemen Asia Afrika
"Saat pesawat start engine dan standby untuk pushback, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari bagian belakang pesawat. Mendengar suara tersebut para penumpang di dalam pesawat menjadi panik, sehingga mereka membuka semua pintu emergency di pesawat dan keluar dengan sliding slide," ujar Head Of Corporate Secretary Lion Group, Capt. Dwiyanto Ambarhidayat dalam siaran persnya.
Akibat insiden itu, sambung Dwi, beberapa penumpang mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan. Total ada 214 orang di dalam pesawat itu termasuk penumpang dan kru.
BACA JUGA: Yakin PKPU Akomodir Rekomendasi Panja Pilkada
"Tidak ada korban jiwa. Total penumpang 214, di antaranya 201 penumpang dewasa, tiga orang anak, tiga bayi dan tujuh orang crew," papar Dwityanto.
Sementara menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo, setidaknya ada 13 penumpang yang mengalami luka-luka akibat insiden itu. Menurutnya, ada yang sampai patah kaki karena nekat meloncat dari pesawat.
BACA JUGA: Insiden Pesawat Lion Air, Kemenhub: Mirip Motor Distater lalu Meletup
"Data korban 13 orang yang mengalami cedera, satu patah kaki, satu kakinya bengkak, satu kaget lalu pingsan, 10 penumpang luka ringan sampai lecet," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo kepada JPNN.com, Jumat (24/4).(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fuad Amin Minta Disidang di Jatim, KPK Bakal Minta Bantuan Marinir
Redaktur : Tim Redaksi