jpnn.com, JAKARTA - Presenter Arie Untung punya cara sendiri saat menyalurkan bantuan untuk masyarakat di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Suami Fenita Arie ini menamakan aksi sosialnya itu dengan istilah 'operasi senyap'.
BACA JUGA: Arie Untung Menyelinap ke Rumah Warga Tengah Malam, Beruntung Tidak Disangka Maling
"Teman-teman, jika tertarik ingin menjadi salah satu solusi tapi enggak punya bendera dan enggak tahu mulai dari mana, aku ada sedikit ide namanya 'operasi senyap'," ungkap Arie Untung lewat akun Instagram miliknya, Selasa (14/4).
Dalam video yang diunggah, suami Fenita Arie itu terlihat mengantarkan bantuan ke rumah-rumah warga.
BACA JUGA: Arie Untung: Semoga Kita Bisa Tarawih Bersama
Bedanya, bantuan dibagikan pada malam hari tanpa sepengetahuan warga. Arie Untung yang telah berkomunikasi dengan RT setempat, menaruh bantuan di rumah warga.
"Ini hanya sebatas ide semoga jika bermanfaat Insyaallah jika yang memiliki kelebihan ekonomi mampu memberi solusi untuk para tetangga kita yang kurang beruntung, bisa jadi meringankan di setiap tempat. Pasti ada misinya Allah tempatkan kita tinggal di satu wilayah," jelasnya.
BACA JUGA: Bandingkan Covid-19 dengan Kelaparan, Arie Untung Panen Kritikan
"Ini cuma sample contoh dari pemimpin kita syaidinna Ummar sewaktu beliau memimpin," sambung Arie Untung.
Arie Untung mengusulkan kegiatan operasi senyap untuk membantu masyarakat ini dilakukan tanpa kamera. Dia juga berharap langkah ini bisa menjadi opsi bagi mereka yang tidak tahu cara menyalurkan bantuan. Sehingga bisa membantu masyarakat yang membutuhkan di tengah merebaknya virus corona atau covid-19.
"Tapi sebaiknya lakukan tanpa kamera, dan lakukan secara senyap. Jangan lupa koordinasi sama RT RW setempat. Insyaallah jika setiap tempat menjalankan maka saling support ini akan membuat kesulitan lebih terasa ringan," imbuh Arie Untung.
Langkah penyaluran bantuan yang dilakukan Arie Untung spontan menuai reaksi dari netizen. Sejumlah followers mengaku salut padanya, akan tetapi masih ada yang menilai cara tersebut belum efektif sepenuhnya. (mg3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra