Bagikan Hewan Kurban, Bu Netty: Iduladha Momentum Saling Berbagi

Senin, 11 Juli 2022 – 11:54 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher membagikan hewan kurban berupa 7 sapi dan 38 kambing atau domba yang didistribusikan di beberapa titik di wilayah Cirebon, Indramayu, Bandung Barat, Bali, dan Bogor. Foto: DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengingatkan masyarakat agar Iduladha menjadi momentum saling berbagi kepada sesama.

"Iduladha mengajarkan kita untuk saling berbagi dan peduli pada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Di masa pandemi Covid-19, banyak warga yang pendapatannya berkurang atau hilang sehingga sulit membeli daging sebagai sumber asupan bergizi," kata Netty, Minggu (10/7).

BACA JUGA: Bu Netty Nilai Vaksin Booster Tidak Relevan jadi Syarat Mudik

Ketua DPP PKS Bidang Kesos ini menyatakan bahwa mendapatkan daging kurban yang sehat, tinggi protein, dan diberi dengan keikhlasan dan rasa cinta tentu membahagiakan para penerimanya.

Dia mengatakan prosesi kurban sebagai ajaran agama terbukti memiliki dampak ekonomi dan sosial yang nyata.

BACA JUGA: Kasus Omicron Meningkat, Bu Netty Bereaksi Begini

"Para pedagang hewan kurban terbantu karena dagangannya terjual. Masyarakat mendapatkan makanan tinggi protein secara gratis," ujarnya.

Lebih lanjut, Netty mengatakan pemenuhan makanan tinggi protein sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya calon ibu dan balita.

BACA JUGA: Anggota DPR Netty Minta Segera Investigasi Kasus Vaksinasi Kosong Siswa SD

Jika gizi terpenuhi tentunya, angka stunting yang menjadi masalah akan turun. Pada Iduladha 1433 H ini, Netty membagikan hewan kurban berupa 7 sapi dan 38 kambing atau domba yang didistribusikan di beberapa titik di wilayah Cirebon, Indramayu, Bandung Barat, Bali, dan Bogor.

Wakil Ketua FPKS DPR RI ini juga meminta pemerintah agar mengawasi hewan kurban dan penyembelihannya selama tiga hari tasyrik.

"Pemerintah harus memitigasi dampak buruk yang mungkin terjadi. Pastikan hewan kurban sehat dan layak untuk dikonsumsi masyarakat. Lakukan pemeriksaan agar hewan kurban yang disembelih bebas dari wabah penyakit mulut dan kaki (PMK),’’ ujarnya.

Satgas PMK harus sering mengecek langsung ke lapangan, seperti masjid, RPH, dan lain-lain.

Terakhir, Netty meminta masyarakat agar berpartisipasi dalam pencegahan wabah PMK maupun penyakit-penyakit lainnya.

"Masyarakat harus terbuka dan melaporkan ke satgas jika ada hewan yang kondisinya tidak sehat. Fatwa MUI hanya membolehkan untuk hewan dengan gejala ringan. Jangan paksakan untuk menyembelih hewan kurban dengan gejala berat. Tidak boleh mempertaruhkan kesehatan masyarakat akibat mengonsumsi hewan berpenyakit," katanya. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler