Bu Netty Nilai Vaksin Booster Tidak Relevan jadi Syarat Mudik

Senin, 28 Maret 2022 – 20:52 WIB
Netty Prasetiyani. Foto: DPR.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menilai vaksin booester tidak relevan jika dijadikan syarat perjalanan mudik pada libur Idulfitri 2022.

Menurut dia, status pandemi saat ini relatif terkendali.

BACA JUGA: Anggota DPR Netty Minta Segera Investigasi Kasus Vaksinasi Kosong Siswa SD

Dia mengatakan vaksinasi dosis satu dan dua juga sudah di atas 70 persen.

Artinya tingkat herd immunity sudah lebih tinggi.

BACA JUGA: Bu Netty: Jangan Ragu Menghentikan PTM 100 Persen Jika Kasus Covid-19 Melonjak

“Jadi, kurang tepat jika vaksin booster jadi syarat perjalanan mudik," kata Netty dalam keterangan persnya kepada Parlementaria, Senin (28/3).

Diketahui, pemerintah memasang target vaksinasi Covid-19 sebanyak 208.265.720.

BACA JUGA: Netty: Pastikan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Berjalan Aman 

Jika dibandingkan dengan total sasaran tersebut maka hingga Kamis (24/3), vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 93,81 persen.

Adapun tingkat vaksinasi dosis kedua di Indonesia baru mencapai 75,06 persen.
Tingkat vaksinasi ketiga baru 8,72 persen dari target vaksinasi Covid-19.

Menurut Netty, kebijakan tersebut akan membuat orang kota yang mudik mencari vaksin ketiga.

"Lebih baik stok vaksin yang tersedia itu diberikan ke daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah. Jangan sampai pemudiknya sudah booster, tetapi yang dikunjungi justru belum vaksin sama sekali,” usulnya.

Status pandemi yang relatif terkendali, kata Netty, tampak dari dilonggarkannya beberapa kebijakan oleh pemerintah.

"Misalnya, PCR dan rapid test antigen tidak lagi menjadi syarat naik pesawat, tapi cukup dengan bukti vaksin dosis lengkap.

Anak-anak di bawah 6 tahun sebagai pelaku perjalanan domestik juga tidak harus PCR atau antigen.

WNA dan pelaku perjalanan luar negeri pun sekarang sudah tidak diwajibkan untuk karantina," ujar politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) itu.

Bahkan, lanjut legislator dapil Jawa Barat VIII tersebut, agenda-agenda besar seperti pagelaran MotoGP juga sudah digelar oleh pemerintah.

"Jadi, aneh dan kurang relevan kalau tetiba pemerintah seperti ingin mengetatkan kebijakan dengan aturan wajib vaksin booster jika akan mudik," katanya.

Oleh karena itu, Netty meminta aturan kewajiban booster saat mudik dievaluasi.

"Ingat ya, vaksin booster itu sifatnya tidak wajib tapi sebagai pilihan sebagaimana pernyataan dari Kemenkes. Jadi, aturan mudik cukup vaksin dosis lengkap dan tetap menjaga prokes saja," tutup Netty. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Omicron Meningkat, Bu Netty Bereaksi Begini


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler