Baginya, Menjadi PNS Harga Mati, Itu Dulu, tapi Kini…

Kamis, 25 Mei 2017 – 00:32 WIB
Taufan Jati Pamungkas. Foto: Istimewa/Jambi Independent

jpnn.com - Taufan Jati Pamungkas tak pernah menyangka bisa punya usaha sendiri yang kini digandrungi anak muda, Jambi Milk. Seperti apa?

DIAN APRILIANI, JAMBI

BACA JUGA: PNS Kena Razia, Lihat tuh Ekspresinya

Taufan seringkali geleng-geleng kepala jika mengingat masa lalunya. Ia masih tak begitu yakin dengan aktivitasnya saat ini, menjadi pengusaha.

Sebab, dulu ia hanya bercita-cita menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Baginya, menjadi PNS adalah harga mati.

BACA JUGA: Khusus PNS, Ada Imbauan Tegas Selama Ramadan

“Bangga denga pakaian dinasnya,”ujar Taufan mengawali cerita.

Makanya, saat sekolah dan kuliah, Taufan selalu bertekad menjadi yang terbaik. Tak berlebihan, ia selalu menyabet gelar juara saat di sekolah dan kuliah. Itu karena ingin mengejar cita-cita menjadi abdi negara.

BACA JUGA: Doyok Bikin Cafe, Melengketkan Masa Lalu

Pria berkaca mata dengan kulit kecoklatan ini merupakan lulusan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta. Ia lulus dengan nilai Cumlaude pada tahun 2012.

Semasa kuliah di Jogja, Taufan terpaksa hidup pas-pasan. Kiriman orang tua tak cukup untuk mencukupi kebutuhan kuliah dan jajannya. Lalu, Taufan mulai memutar otak.

Lantas ia mengajak beberapa teman semasa skeolahnya untuk jualan sayuran. Syukurlah, usahanya itu maju dan cukup untuk membiayai kebutuhanya.

“Awalnya kita bekerja sama dengan beberapa restoran. Kami mensuplai bahan makanan untuk restoran. Ternyata kami dipercaya di berbagai restoran di Jogja,” jelasnya.

Mulai 2010 sampai November 2012, Taufan menggeluti pekerjaan tersebut di Jogjakarta.

Taufan mensuplai berbagai sayuran, cabe, ayam serta bahan pangan lainnya. Tentu yang mereka suplai adalah bahan yang berkualitas. Ternyata dengan kerja yang seperti itu bisa menghasilkan uang yang sangat banyak.

Setelah tamat kuliah, Taufan kepengin pulang ke Jambi, tempat kelahirannya. Meski usaha di Jogja sudah cukup menghasilkan, tapi Taufan tetap ingin membuka usaha di Jambi.

Dan Desember 2012, ia pulang ke Jambi dan bertemu kembali dengan teman SMA-nya.

“Lalu saya ajak Oky, Ridwan dan Kamal untuk membuka usaha di Jambi. Karena menurut saya di Jambi masih sangat kurang kuliner,”ucapnya.

Awalnya mereka masih bingung mau membuka usaha kuliner apa. Lalu, lewat riset kecil dan pemikiran mendalam, akhirnya mereka terfikir membuka usaha dengan menu susu sapi murni. Dari situlah lahir ide membuat kafe Jambi Milk.

“Awalnya saya coba jualan di pinggir jalan. Lalu saya promosikan lewat dunia sosial media seperti twitter,” bebernya.

Ternyata mebuahklan hasil. Akhirnya Taufan beserta teman-temannya memberanikan diri membuka restoran atau cafe pada tahun 2013.

Dan sampai kini Jambi Milk eksis dan makin maju. Kafe itu menjadi tempat anak-anak muda untuk nongkrong sambil minum susu murni.

Tak sedikit pula, kalangan pejabat dan pegawai yang memanfaatkan kafe Jambi milk untuk tempat janjian bertemu rekan kerja membahas masalah pekerjaan.

Lalu, pada tahun 2016, mereka mulai melebarkan sayap dan membuka kafe baru lagi, dengan nama Cafe Kepp Burger.

“Dalam bisnis itu, tak cukup sekedar ide saja. Tapi harus berani action dan juga jangan lupa kerja keras,” tutupnya.(mui)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan Perangkat Desa jadi PNS Masih Pro Kontra


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PNS   Pengusaha   Cafe  

Terpopuler