jpnn.com, SITUBONDO - Personel Satreskrim Polres Situbondo, Jawa Timur tengah menyelidiki perizinan tambang galian C Desa Kotakan, lokasi tewasnya seorang pengendara sepeda motor akibat terjatuh ke jurang 30 meter di areal penambangan itu pada Sabtu (30/9).
Dalam peristiwa itu, pengendara sepeda motor bernama Bagus Bahari (30) tewas mengenaskan.
BACA JUGA: 5 KKB Penembak Briptu Rudi Tewas Ditembak, Mereka Ternyata Terlibat Berbagai Aksi Kejahatan
Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan anggotanya masih menyelidiki izin tambang galian C di Dusun Cangkring, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Kemarin (pasca kejadian) kami sudah mendatangi lokasi tambang dan memang lokasi korban terjatuh itu tidak dilalui orang," kata AKP Momon kepada wartawan di Situbondo, Jawa Timur, Minggu (1/10).
BACA JUGA: Korupsi BTS Kominfo, Begini Pernyataan Terbaru Kejagung
AKP Momon juga belum mengetahui apakah lokasi tambang galian C itu memiliki izin usaha pertambangan (IUP) atau beroperasi secara ilegal.
Jika ternyata tidak mengantongi izin lengkap, maka operasi pertambangan tersebut harus dihentikan.
BACA JUGA: Tanggapi Surveinya di Jatim, Anies: Apakah Benar Hasilnya Seperti Itu?
"Kalau memang tidak memiliki izin lengkap, ya, tidak boleh beroperasi sampai izinnya lengkap," ucap Momon.
Sebelumnya, pemotor Bagus Bahari (30) tewas dengan kondisi memprihatinkan, leher dan kedua lengannya patah, luka di kepala, setelah jatuh ke jurang di lokasi tambang galian C dari ketinggian sekitar 30 meter saat melintas di lokasi.
Awalnya, bagus bersama adiknya Ridho (10) hendak bermain layangan ke atas bukit di lokasi tambang.
Namun, saat melewati jalan setapak agak menanjak di lokasi tambang itu, Bagus kehilangan kendali dan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 30 meter.
Sementara itu, Ridho selamat karena sebelum terjatuh meminta turun dari atas motor, sedangkan Bagus melanjutkan perjalanan sendiri mencoba melewati jalan setapak hingga akhirnya korban terjatuh dan meninggal dunia.
Bagus sempat dibawa ke rumah sakit oleh kakak perempuannya, bahkan, di perjalanan, korban masih mengeluh kesakitan.
Namun begitu memasuki ruang IGD di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdoer Rahem Situbondo, nyawa korban sudah tidak bisa tertolong.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam