Baharkam Polri Tangkap 2 Kapal Vietnam yang Lakukan Illegal Fishing di Natuna Utara

Kamis, 26 Oktober 2023 – 00:06 WIB
Dua kapal ikan asing berbendera Vietnam yang ditangkap Baharkam Polri dan dibawa ke Batam, Rabu (25/10). (ANTARA/Yude)

jpnn.com, BATAM - Korpolairud Baharkam Polri menangkap dua kapal ikan asing berbendera Vietnam yang mencari ikan secara ilegal atau illegal fishing di wilayah Perairan Natuna Utara.

Kasubdit Gakkum Korpolairud Baharkam Polri Kombes I Wayan Supartha Yadnya mengatakan dalam penangkapan tersebut pihaknya juga mengamankan dua orang nakhoda dan 39 orang anak buah kapal (ABK).

BACA JUGA: Tak Dapat Perlakukan Khusus, Firli Sebut Penyidik Polri Hebat

"KP. Bisma 8001 melakukan penangkapan terhadap dua kapal ikan asing berbendera Vietnam pada hari Minggu, 22 Oktober di Perairan Natuna Utara. Saat ditangkap, mereka sedang melakukan penangkapan ikan," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (25/10).

Penangkapan terhadap kedua kapal itu, kata dia, berawal dari adanya informasi dari intelijen serta masyarakat setempat.

BACA JUGA: Ditpolair Baharkam Polri Gagalkan Penyeludupan 350 Ribu Benih Lobster

Setelah ditangkap dan dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa dua kapal ikan asing tersebut tidak memiliki dokumen kapal yang sah atau tidak memiliki izin menangkap ikan di perairan Indonesia.

Dari hasil pemeriksaan, kapal tersebut menangkap ikan menggunakan jaring pear trawl dan sudah mendapatkan kurang lebih 650 kilogram ikan campuran.

BACA JUGA: Baharkam Investigasi Penyebab Kecelakaan Helikopter Polri yang Ditumpangi Kapolda Jambi

Dari penangkapan tersebut, dia menjelaskan bahwa dua orang nakhoda yakni Ha Van Khoi dan Dang Van Binh warga negara Vietnam ditetapkan sebagai tersangka.

"Ikan hasil tangkapan tersebut, rencananya akan mereka jual di Vietnam," kata dia.

Dia menyebutkan kapal tersebut ternyata sudah 15 tahun beraksi di perairan Indonesia sampai akhirnya berhasil ditangkap.

Selama itu, mereka mengelabui petugas dengan cara mengganti nama atau kode AIS, memakai nama Indonesia pada saat melakukan penangkapan ikan.

"Dari kegiatan illegal fishing itu, kerugian negara mencapai Rp 288 miliar, dihitung dari 15 tahun mereka beroperasi," katanya.

Untuk barang bukti berupa dua kapal ikan serta berkas perkara dua tersangka dan 39 ABK tersebut, selanjutnya diserahkan kepada Pangkalan Perlindungan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Perubahan Berlayar, Anies Bertekad Hadirkan Keadilan, Kesejahteraan dan Kewarasan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler