Bahas Distribusi Pupuk Subsidi, Herman Deru Gelar Business Matching Bersama Pihak Ini

Jumat, 15 September 2023 – 11:17 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru (depan, tiga dari kiri) saat menggelar business matching membahas evaluasi dan percepatan penyaluran pupuk bersubsidi Sumsel 2023 di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Kamis (14/9). Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Sumsel

jpnn.com, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru secara masif berupaya meningkatkan produksi pertanian.

Salah satunya melalui percepatan distribusi pupuk bersubsidi yang merupakan salah satu komponen penting dalam pertanian.

BACA JUGA: Herman Deru Luncurkan Program Sumsel Berkat, Warganya Kini Berobat Cukup Pakai KTP

"Bicara soal pertanian, harus diperhatikan dari hulu sampai ke hilir, termasuk juga pupuk," kata Gubernur Herman Deru.

Hal itu disampaikannya saat rapat evaluasi dan percepatan penyaluran pupuk bersubsidi provinsi Sumsel 2023 di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Kamis (14/9).

BACA JUGA: Rakor Bareng Jenderal Dudung, Gubernur Herman Deru Paparkan Upaya Pencegahan Karhutla di Sumsel

"Terdistribusinya pupuk secara baik kepada petani merupakan langkah yang harus dilakukan agar kualitas pertanian makin meningkat," imbuhnya.

Menurut Herman Deru, kolaborasi dan sinergitas antar-pihak harus terjalin dengan baik sehingga pupuk bersubsidi dapat terserap dengan maksimal.

Strategi bisnis juga harus dibangun para distributor sehingga serapan pupuk bersubsidi sesuai target.

"Alur distribusi pupuk bersubsidi harus dijaga agar tidak tersendat. Saat ini serapan pupuk urea maupun NPK baru sekitar 50 persen," ungkapnya.

Gubernur Herman Deru mengakui jajarannya masih mencari penyebab belum maksimalnya penyerapan pupuk bersubsidi tersebut.

"Apakah distributor terlalu pasif ataukah memang ada faktor lain, seperti kuota yang terlalu besar maupun pada sistem aplikasinya. Hal inilah yang akan kami cari tahu dalam rapat ini," beber Herman Deru.

Mantan Bupati Ogan Komering Ulu Timur dua periode itu menyampaikan rapat tersebut juga dilakukan atas inisiasinya.

Hal itu menyusul adanya laporan dari PT Pupuk Indonesia, dalam hal ini PT Pusri yang menyebut jika pupuk mengalami over stock (kelebihan stok).

"Sementara saya sebagai gubernur yang biasa ke lapangan mendengar keluhan dari para petani terkait kekurangan pupuk. Artinya, memang ada sesuatu yang kurang pas dalam pendistribusiannya," ungkapnya lagi.

Artinya, sambung Herman Deru, persamaan strategi bisnis antar-pihak harus dibangun agar distribusi pupuk bersubsidi lebih baik.

"Langkah menggelar business matching agar kolaborasi dalam pendistribuasian pupuk meningkat," tegasnya.

Dia juga meminta para distributor aktif dalam pendistribusian pupuk besubsidi tersebut.

"El Nino memang menyebabkan kekeringan dan membuat sejumlah petani tidak melakukan aktivitas tanam, tetapi itu juga tidak bisa dikatakan sebagai penyebabnya," terangnya.

Dia juga minta distributor tidak pasif sehingga jika nanti musim ini telah kembali normal tidak kehilangan stok pupuk.

Gubernur Herman Deru berharap rapat tersebut dapat menjadi ajang mencari solusi terkait kendala pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut.

"Saya harap ada rekomendasi yang dihasilkan dalam rapat ini agar persoalan distribusi teratasi," ujar Gubernur Herman Deru.

Sementara itu, Senior Vice President Administrasi Keuangan PT Pusri Asep Ramdan mengakui adanya kelebihan stok pupuk di gudang penyimpanan.

"Dengan kolaborasi dan sinergitas antar-pihak ini, kami harapkan ke depan pendistribusian pupuk dapat lebih maksimal," ujar Asep Ramdan.

Hadir dalam kesempatan itu, Vice Presiden Penjualan Wilayah II PT Pupuk Indonesia R.M Taufiek, Asisten Muda Pemeriksaan Laporan Ombudsman RI Sumsel Astra Gunawan.

Hadir juga secara virtual, dua pejabat Kementerian Pertanian (Kementan), yakni Direktur Pupuk dan Pestisida K Tommy Nugraha, dan Dirjen Prasarana dan sarana Pertanian Ali Jamil. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler