jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) meminta Kementerian PUPR segera membantu proses produksi yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) pada lahan food estate di Kalimantan Tengah.
Kata Luhut, ada sekitar 16.643 hektare dari total 60,778 hektare lahan yang belum teririgasi dengan baik.
BACA JUGA: Menko Marves Monitor Progres Food Estate dari AWR Kementan
"Kalau kami bisa bikin yang 60 ribu itu, kemudian hasilnya bisa 6 ton, wah ini baik sekali untuk rakyat. Ini juga legecy buat kami bahwa selama ini kami kerja. Yang penting jalan. Karena itu, hari ini kami pastikan yang 16 ribu itu jadi,'' ujarnya.
Karena itu, Kementerian PUPR membantu Kementan untuk segera membangun irigasi agar petani bisa menanam.
BACA JUGA: Luhut Binsar Minta Kementerian PUPR Bantu Kementan Garap Lahan Food Estate
Hal itu dikatakan Luhut dalam Rapat Koordinasi Food Estate Kalimantan Tengah di Kantor Kementan, Jumat, 18 Februari 2022.
Menko mengatakan, ketersediaan infrastruktur yang baik maka secara tidak langsung akan berdampak baik pada peningkatan produksi.
BACA JUGA: Ini Jurus Kementan untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Misalnya dari yang tadinya hanya 3 ton bisa bertambah menjadi 4 ton, lalu bertambah lagi jadi 5 ton, bahkan meningkat jadi 7 ton.
"Kalau sudah ada infrastruktur dan irigasi, kami tinggal berupaya meningkatkan produktivitasnya. Misalnya, dari 3 ton bertambah jadi 4 ton dan kemudian 5 ton dan seterusnya. Jadi, tolong, PUPR ikuti saja apa yang dikerjakan Kementan karena mereka yang tanam," katanya.
Senada, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kendala pelaksanaan eksentifikasi lahan sejauh ini terletak pada curah hujan yang sangat tinggi serta belum terpenuhinya irigasi dan drainase yang berpengaruh pada jalanya pembuangan air di lahan.
''Ada 16 ribu lahan pada 2021 yang harus diperbaiki. Yang 30 ribu pada 2020 sudah oke. Semua bergantung pada irigasi. Jadi, sekali lagi yang eksentifikasi di Blok A Dadahup harus dikerjakan segera," katanya.
Mentan menambahkan, produksi padi memang menjadi program prioritas selama 2 tahun ini.
Terbukti, meski Indonesia menerjang badai pandemi yang sangat dahsyat, sektor pertanian tetap tumbuh dengan baik.
"Dalam dua tahun ini, kami konsentrasikan kerja kami pada ketahanan pangan, khususnya padi. Dua tahun ini yang lain turun dan hanya pertanian yang tumbuh. Ekspor kami naik terus, bahkan sampai Rp 625,04 triliun atau naik 38,68 persen,'' ujarnya.
NTP selama dua tahun ini juga tumbuh, bahkan menembus 108,83. Ini hanya terjadi zaman orde baru. Itulah kerja kami semua pakai data," tandasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi