Menko Marves Monitor Progres Food Estate dari AWR Kementan

Sabtu, 19 Maret 2022 – 17:55 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Pusat Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (18/3). Foto: Humas BPPSDMP

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) di Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).

Pada kesempatan tersebut, Menko Marves Luhut didampingi Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyempatkan diri untuk menyapa petani dan penyuluh dari ruang Agricultural War Room (AWR).

BACA JUGA: BPPSDMP Beri Pengawalan & Pendampingan Korporasi Petani di Lokasi Food Estate

Ribka Buru, penyuluh pertanian dari Kabupaten Sumba Tengah, menjelaskan, kondisi pertanaman di daerahnya siap panen pada April.

Khusus untuk wilayah binaannya varietas yang akan dipanen adalah Inpari 32 dengan luas hamparan 30 hektare.

BACA JUGA: BPPSDMP Optimistis 4 Program PHLN Sejahterakan Petani

Menko Marves Luhut lantas mengapresiasi Kementan di bawah komando Mentan Syahrul karena berhasil meningkatkan produksi padi nasional.

"Saya lihat sekarang produksi padi naik 5-6 ton per hektare yang tadinya cuma 3-4 ton,'' ujar Luhut.

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP Kementan Sebut Pangan seperti NKRI, Harus Harga Mati

Menko Marves Luhut juga mengatakan, pemerintah akan menyediakan bibit unggul agar pendapatan petani meningkat sehingga tingkat kemiskinan turun dan petani makin sejahtera.

"Itu pesan Presiden Jokowi kepada saya. Pertanian ini harus didorong. Saya kira Pak Syahrul habis-habisan membantu membuat program untuk menyejahterakan petani," ujarnya.

Mentan Syahrul menambahkan, produksi padi memang menjadi program prioritas selama dua tahun ini.

Terbukti, meski Indonesia menerjang badai pandemi yang sangat dahsyat, sektor pertanian tetap tumbuh dengan baik.

"Dalam dua tahun ini, kami konsentrasikan kerja kami pada ketahanan pangan, khususnya padi. Ekspor kita naik terus, bahkan sampai Rp 625,04 triliun," kata Syahrul.

Sebelum menyapa petani dan penyuluh, Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan tujuan AWR.

"AWR adalah ruangan peperangan pertanian, tapi maksud peperangan di sini adalah untuk membangun pertanian nasional," kata Dedi kepada Menko Marves Luhut.

AWR yang berpusat di Jakarta ini terhubung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang saat ini tercatat 5.996 di setiap kecamatan.

AWR mempunyai lima peran penting. Pertama, sebagai pusat data dan informasi terkait luasan tanam komoditas pertanian dari level nasional hingga level yang paling rehdah yaitu desa.

AWR ini sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian.

Peran AWR ketiga sebagia pusat pembelajaran. Lewat AWR ini Kementan melakukan pelatihan dan pendidikan penyuluhan secara virtual.

"Akhir bulan lalu kami latih 1,6 juta petani dan penyuluh dari sini," jelasnya.

Keempat, AWR sebagai pusat konsultasi agribisnis pertanian.

"Terakhir, ARW ini perannnya untuk membangun jejaring kerja sama dengan stakeholder," kata Dedi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler