Bahas RKP 2019, Pak Jokowi Sentil Investasi dan Ekspor

Senin, 12 Februari 2018 – 18:32 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara Foto: M. Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya betul-betul bekerja lebih keras lagi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meskipun trennya terus meningkat sejak triwulan ketiga 2017.

Bahkan Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu kembali menyentil masalah investasi dan ekspor sebagai kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Tiga Pertemuan Penting untuk Kawal Investasi di Indonesia

"‎Saya selalu mengingatkan bahwa investasi dan ekspor adalah kunci mengerakkan pertumbuhan ekonomi agar bisa tumbuh lebih tinggi lagi," ucapnya saat membuka sidang kabinet paripurna membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2).

Karena itu, dia meminta supaya iklim kemudahan berusaha dan berinvestasi dari pusat sampai ke daerah terus diperbaiki.

BACA JUGA: Jokowi: Kok Tidak Bisa Lari Cepat?

Sebab, hal ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh dunia usaha.

"Kita sedang adu kecepatan dengan negara lain yang juga melakukan langkah-langkah yang hampir sama dengan kita. Jika terlambat artinya kita ditinggal dan investasi akan beralih ke negara yang menawarkan iklim yang lebih baik," tuturnya di acara yang dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Jokowi: Kita Sudah Lebih Baik dari China

Jokowi juga meminta dibuat terobosan dalam meningatkan ekspor yang memiliki kontribusi sebesar 20,37 persen terhadap PDB. Hambatan yang dialami para eksportir harus segera diurai dengan melibatkan pelaku usaha dan BUMN.

Utamanya untuk menggarap ekspor ke pasar non tradisional.

Bahkan mantan gubernur DKI Jakarta ini sudah meminta Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi dan jajaran, segera mengikuti pameran di negara-negara nontradisional dan berpenduduk besar pada awal tahun depan.

Seperti Bangladesh, Afrika, selain penduduknya banyak, pertumbuhan ekonominya juga tinggi.

"Para dubes, konjen, konsul harus memperkuat diplomasi ekonomi. Mereka menjadi ujung tombak promosi, investasi dan juga jeli melihat peluang ekspor yang bisa kita lakukan dari negara kita," tuturnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabupaten Pulang Pisau Tawarkan Kemudahan Investasi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler