Bahasa Indonesia dan Biologi Paling Banyak Diulang

Senin, 26 April 2010 – 19:53 WIB
JAKARTA- Jangan remehkan pelajaran bahasa IndonesiaKarena, ternyata justru di mata pelajaran ini yang membuat sebagian besar siswam SMA/MA harus mengulang ujian nasional (UN)

BACA JUGA: Dibutuhkan 50 Ribu Guru Setiap Tahun

Menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh, kebanyakan siswa yang tidak lulus karena terjegal dua mata pelajaran, Bahasa Indonesia dan Biologi
Bagi mereka yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengulang UN pada 10 - 14 Mei 2010."Mungkin sampeyan surprise

BACA JUGA: Nilai UN, Bali Tertinggi NTT Terpuruk

Ternyata Bahasa Indonesia sama Biologi," kata Mendiknas menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Senin (26/4).

Mendiknas mengatakan, berdasarkan data Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Puspendik Balitbang Kemdiknas) dari total peserta UN SMA/MA 2010 sebanyak 1.522.162 siswa, terdapat 154.079 siswa yang mengulang
Dari jumlah tersebut, sebanyak 99.433 siswa atau 64,5 persen mengulang satu mata pelajaran

BACA JUGA: TANJUNGPINANG : 2117 Siswa Mengulang Unas

"Kami melakukan analisis, sebagian besar, 64 persen lebih itu, satu mata pelajaran yang tidak lulus," terang  Mendiknas.

Lebih lanjut Mendiknas menyampaikan, mata pelajaran yang diulang diantaranya adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Biologi"Kalau dia mengulang hanya satu mata pelajaran, itu kesempatan untuk lulusnya tentu jauh lebih tinggi," katanya.Selain itu, Mendiknas mengajak kepada para kepala sekolah, kepala dinas, dan siswa yang mengulang untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian ulangan"Yang penting satu masih ada kesempatan ujian ulang tanggal 10-14 Mei nanti," katanya.

Menurut Mendiknas, penyebab ketidaklulusan siswa ini karena banyak hal sebagai bagian dari cerminan dari sekolah masing-masingMendiknas meminta sekolah segara melakukan evaluasi diri.Disebutkan, penyebab ketidaklulusan diantaranya karena proses belajar mengajar yang tidak maksimal, kesadaran murid yang rendah, dan infrastruktur, serta sarana prasarana yang kurang memadai"Dari situlah kami sedang melakukan evaluasi analisis secara mendalam, sehingga segera kami bisa melakukan intervensi kebijakan," katanya.

Sementara itu, Mendiknas juga sempat menyampaikan, hasil UN penting untuk pemetaan dan pemetaan itu baru memiliki makna kalau dilakukan intervensi kebijakan.
"Contohnya, hasil kelulusan siswa di provinsi Gorontalo pada tahun lalu (2009) tinggi, tetapi sekarang turun menjadi sekitar 54 persen," sebutnyaPemerintah, lanjut Mendiknas, juga berkomitmen mulai 2010 akan mengerahkan sumber daya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) "Tidak semua Indonesia bagian timur, tetapi ke daerah yang memang petanya sudah jelas kurang," ujarnya.

Selain itu, terkait menurunnya tingkat kelulusan sekitar empat persen dibandingkan tahun lalu, Mendiknas meminta untuk tidak terlalu merisaukan karena ada ujian ulangan"Kami meminta kepada para guru untuk memberikan dan menumbuhkan optimisme, serta memberikan bimbingan remediasiInsya Allah bisa lebih tinggi (kelulusannya) ," tukasnya.  (Cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JAMBI - MA Masih Banyak Gagal


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler