BACA JUGA: PONTIANAK : Masih Ada SMK 100% Tak Lulus
Dibandingkan dengan jurusan lain, baik di SMA maupun di MA sendiri, jurusan ini paling banyak tak lulus.Misalnya siswa MA jurusan bahasa, angka kelulusannya mencapai 59,85 persen
BACA JUGA: Ditolak, Rencana Susun Perpu UU BHP
Demikian juga untuk SMA jurusan bahasa yang lulus 93,51 persen, kemudian IPA 99,17 persen, dan IPS yang lulus 95,60 persen"Untuk SMK sendiri lulus 86,50 persen," terang Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, H Rahmad Derita, kepada koran ini, kemarin
BACA JUGA: PADANG - Masih Trauma Gempa
Jika jumlah siswa yang mengikuti UN untuk SMK sebanyak 8.370 orang, berarti yang lulus tahun ini sebanyak 7.241 orang, selebihnya sebanyak 1.129 orang tak lulusDibandingkan dengan tahun lalu, jumlah kelulusan SMK pada tahun ini mengalami penurunanKarena, berdasarkan catatan koran ini, pada tahun lalu, jumlah yang lulus tingkat SMK 92,07 persenSedangkan pada tahun ini hanya 86,50 persenAngka kelulusan ini cenderung lebih rendah dari tahun 2008Dimana pada tahun 2008, kelulusan SMK mencapai 89,93 persen:TERKAIT Untuk tingkat madrasah aliyah sendiri, pada tahun lalu, kelulusannya mencapai 93,74 persenDari 5.203 siswa yang mengikuti UN, yang dinyatakan lulus sebanyak 4.878, dan sisanya, 325, tidak lulusSedangkan pada tahun ini, hanya untuk jurusan IPA dan IPS saja yang angka kelulusannya lebih tinggi dari tahun laluSementara, jurusan Bahasa dan Keagamaan, angka kelulusannya lebih rendah
Untuk kelulusan tingkat SMA masih mengembirakanRata-rata capaian angka kelulusan pada tiga jurusan di SMK di atas tahun laluDimana pada tahun lalu, angka kelulusan mencapai 94,485 persenTahun ini, dari jurusan IPA,IPS, Bahasa berturut-turut 99,17 persen, 95,60 persen dan 93,51 persen.
Menanggapi rendahnya tingkat kelulusan UN untuk Madrasah Aliyah untuk jurusan keagamaan ini, Kepala Kantor Kementerian Departemen Agama Jambi, H Kadir Husein melalui Kabid Mapendanya, A Madani menyampaikan bahwa tingkat kesulitan untuk MA jurusan keagamaan memang lebih tinggiKarena, mata pelajaran yang diujikan, selain untuk jurusan umum tersebut, yakni Bahasa Indonesia, Inggris dan Matematika, ditambah lagi mata pelajaran Fiqh dan Alquran Hadist
"Bagi anak-anak yang berasal dari umum memang sulit untuk mengikuti ujian iniTapi bagi anak-anak pesantren, saya raya tidak begitu sulitItu kemungkinan yang menjadi penyebab tingginya tingkat kegagalan mereka," tuturnyaSementara itu, pengamat pendidikan, Dr (kand) Syahran Jailani MPd, kepada koran ini memprediksikan ada proses pembelajaran yang tidak tuntas untuk siswa MA keagamaan iniKarena, kalau proses pembelajarannya tuntas, dia yakin, UN akan dengan mudah dilalui.
"Dalam proses pembelajaran itu kan ada input, proses dan outcome, sekarang ini dievaluasi saja, inputnya bagaimana, prosesnya bagaimana dan outcomenya bagaimana," tuturnyaSaat ini lanjutnya, semua proses itu sudah terstandarisasi dalam PP 19 tahun 2005Baik itu standar proses, standar isi dan lain-lain"Semuanya ada delapan standar, bagi MA ini dijalankan tidak, kalau dijalankan pasti akan sukses menempuh UN," tandasnyaRendahnya tingkat kelulusan UN MA keagamaan ini sebutnya, merupakan pembelajaran tersendiri bagi Kementerian Departemen Agama RIDan ini kedepan harus dievaluasi(arm/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JAYAPURA : 272 Siswa Tak Lulus
Redaktur : Auri Jaya