Bahasa Inggris di RSBI Perlu Dibatasi

Rabu, 03 November 2010 – 00:33 WIB

JAKARTA — Dosen Universitas Airlangga, Mashita Achmad Syukri, menilai penyelenggaraan kelas bilingual di sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) berpotensi menggeser penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa formal dan  bahasa pengantar dalam pendidikan nasionalMenurutnya, hal ini dapat mengakibatkan para siswa cenderung berpikir bahwa Bahasa Inggris lebih penting bagi masa depan para siswa.

“Pasti akan timbul pertanyaan

BACA JUGA: Kembangkan Bahasa Indonesia Secara Cerdas

Yakni, siapa lagi yang akan menggunakan bahasa Indonesia untuk kepentingan komunikasi dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia?” ungkap Mashita di sela acara  Simposium Internasional Perencanaan Bahasa di Jakarta, Selasa (2/11).

Mashita menegaskan, perlu dilakukan suatu kajian yang mendalam tentang dampak psikologis penggunaan Bahasa Inggris secara penuh pada pembelajaran matematika, sains, dan kejuruan
“Penggunaan Bahasa Inggris sepenuhnya dalam proses pembelajaran di RSBI perlu dikaji ulang

BACA JUGA: Australia Bantu Madrasah

Bahasa Inggris memang diperlukan untuk dapat mengakses teknologi, tetapi Bahasa Indonesia harus tetap diberi ruang sebagai bahasa pengantar secara efektif baik secara lisan maupun tulisan,” tegasnya.

Secara khusus pula, terang Mashita, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dan pihak terkait lainnya harus lebih memikirkan perencanaan yang matang untuk pengembangan kompetensi bahasa Indonesia siswa melalui pengembangan kurikulum bahasa Indonesia
“Misalnya, dilakukan pengajaran Bahasa Indonesia secara intensif kepada siswa khususnya Bahasa Indonesia akademik

BACA JUGA: Dukung Sekolah Perikanan Bertaraf Internasional

Hal itu tentunya akan menjadi penyeimbang Bahasa Inggris siswa RSBI,” tukasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak PTS Nakal, Akreditasi Dikaji Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler