jpnn.com - JAKARTA- Bukan hanya pendidikan formal saja yang memiliki pedoman wajib. Ternyata para teroris juga memiliki buku panduan, semacam buku pedoman yang harus dijalani untuk menjadi teroris. Mereka yang menerapkan hal ini adalah teroris jaringan internasional, dengan merapkan pola pendidikan khusus.
Deputi Pencegahan Teroris BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) Brigadir Jenderal Polisi Hamidin lantas berkisah berdasarkan pengalamannya seperti kasus bom bali 2005 yang diledakkan oleh Jemaah Islamiah (JI). Pada saat itu, jelas dia, kepolisian mendapatkan sebuah buku berjudul "Mugji".
BACA JUGA: Jaksa Agung: Presiden Marah Itu Manusiawi
"Buku itu (Mugji) pedoman bagi teroris, semua ulasan membahas mengenai jihad. Mulai dari tujuan jihad, manajemen konflik, sampai pengolaan organisasi teroris," ujar Hamidin dalam diskusi dengan tajuk "Rencana Aksi Nasional Pencegahan Terorisme", pada Selasa, (8/12).
Lebih jauh, jelas Hamidin, buku Mugji diedarkan secara terbatas, hanya untuk para anggota saja. Ia pun membeberkan, selain Buku Mugji, masih banyak buku pedoman lain yang menuntun para pelaku teror.
BACA JUGA: Waduh...Teroris Dinilai Lebih Terlatih dari Polisi dan TNI
"Masih banyak buku-buku lainnya. Seperti teknik-teknik menghadapi polisi, bikin bom, menghadapi introgasi polisi, dan sebagainya," terangnya.
Bahkan lebih ekstrimnya, masih kata Hamidin, pelaku teror sudah memahami apa tugasnya ketika ditangkap polisi. Ia berkilah buku itulah secara tak langsung menanamkan doktrin kepada pembacanya untuk selalu setia pada tugasnya.
BACA JUGA: MAKIN PANAS! Ketum PGRI Sebut Menteri Yuddy Arogan
"Ingat, kalau dipukul polisi jangan menyerah. Karena itulah kamu berjuang," ujar mantan Kasubden Densus 88 Bareskrim Polri ini.
Oleh karenanya, BNPT mengajak instansi dan stake holder terkait agar bekerja sama memerangi paham terorisme melalui buku-buku pendidikan. Yang isinya mencegah paham radikal merasuk ke otak generasi muda.
"BNPT harus aktif, mensinergikan seluruh komponen yang ada. Contoh kecilnya kami kumpulkan orang yang paham tafsir, untuk meng-counter buku-buku radikal tersebut," pungkas dia. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Berantas Narkoba, BNN Kerjasama Dengan Kejaksaan Agung Meksiko
Redaktur : Tim Redaksi