Bahaya Gadget Pada Perkembangan Anak

Minggu, 19 Januari 2014 – 08:34 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - Berkembangnya teknologi, khususnya gadget seperti smartphone dan tablet memang tidak bisa dihindarkan. Smartphone dan tablet tersebut bahkan sudah ramah anak. Karena merasa dekat dengan piranti tersebut, alat-alat elektronik itu bahkan sering dibawa ke mana-mana oleh anak, termasuk ketika makan.

Penelitian terbaru menemukan adanya bahaya tidak terlihat jika kebiasaan tersebut dibiarkan oleh orang tua. Bahaya tersebut dapat berakibat fatal karena penggunaan alat elektronik dapat membuat anak kurang asupan gizi dan terhambatnya komunikasi antar keluarga.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dini Tanda-Tanda Anak Kecanduan Teknologi

"Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan gadget tersebut sangat umum dilakukan oleh keluarga dengan anak usia remaja. Namun mereka tidak sadar ada bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan tersebut," kata Direktur Center for Child and Family Health Promotion Research di University of Minnesota School of Nursing, Jayne A. Fulkerson, seperti dilansir laman Fox News, Sabtu (18/1).

Fulkerson dan koleganya melakukan survei pada 1.800 orang tua tentang penggunaan telephone, TV, sms, main games atau mendengarkan musik melalui headphone ketika makan bersama. Mereka juga ditanya tentang penggunaan media ketika makan dan pentingnya keluarga bagi mereka.

BACA JUGA: Inilah Cara Membersihkan Penis yang Benar

Dua per tiga dari seluruh orang tua mengatakan bahwa anak mereka beberapa kali menonton TV atau film ketika makan bersama. Sisanya mengatakan bahwa anak mereka melakukan hal tersebut secara sering.

Namun penggunaan sms, telepon, dan mendengarkan musik lewat headphone diakui jarang dilakukan. Hanya sekitar 18 persen orang tua yang mengatakan anak mereka melakukan hal tersebut.

BACA JUGA: Karbohidrat Lebih Berbahaya bagi Arteri Dibanding Lemak

Penelitian menunjukkan bahwa anak gadis lebih sering menggunakan media elektronik daripada anak laki-laki. Hal tersebut berhubungan dengan tidak adanya peraturan pelarangan elektronik ketika makan, yang biasanya ditemukan di keluarga Afrika Amerika dan Asia.

Penggunaan media elektronik juga sering ditemukan pada keluarga yang jarang berkomunikasi. Hal ini ternyata berdampak pada makanan yang disajikan. Kesibukan orang tua ditengarai menjadi alasannya.

Orangtua yang mengaku sering melihat penggunaan media elektronik ketika makan mengakui bahwa mereka lebih jarang menghidangkan sayuran hijau, buah, jus dan susu. Bahkan ada beberapa orang tua yang hanya menghidangkan makanan yang manis-manis saja.

"Waktu makan bersama merupakan waktu yang sangat berharga. Anak biasanya membicarakan tentang aktivitas mereka sehari-hari dan perasaan apa saja yang mereka alami pada hari itu. Adanya media elektronik di meja makan merenggut momen-momen seperti itu," kata Fulkerson lebih lanjut.

Meski begitu, ia mengakui bahwa tidak semua keluarga dapat melakukan makan bersama yang ideal. Namun ia mengimbau pada para orang tua agar mulai membiasakan anak untuk tidak menggunakan media elektronik ketika makan bersama.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Bagi Ibu Hamil yang Susah Tidur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler