jpnn.com - Dalam sebuah survei baru terhadap lebih dari 8.000 orang dewasa yang diterbitkan di Medicine & Science in Sports & Exercise, para periset menemukan menonton TV berkorelasi dengan kematian akibat kejadian kardiovaskular dan kanker.
Peserta penelitian dikategorikan menjadi tiga kelompok berdasarkan kebiasaan menonton mereka, yakni kurang dari dua jam, dua hingga empat jam dan lebih dari empat jam.
BACA JUGA: Nonton TV Lebih dari 4 Jam Memperburuk Kesehatan
Mereka yang berada dalam kategori yang terakhir menunjukkan risiko kematian dua kali lipat akibat penyebab terkait inflamasi dibandingkan dengan mereka yang menonton dua jam atau kurang.
Setelah seharian bekerja dan berolahraga yang berat, Anda mungkin terbiasa menonton acara favorit sebagai cara untuk melepas lelah.
BACA JUGA: Usia 50 tahun, Jangan Sering Nonton TV
"Tapi, duduk dibandingkan dengan bergerak secara teratur telah terbukti menyebabkan kadar gula darah dan lemak lebih tinggi setelah makan yang mungkin bersifat pro-inflamasi," kata penulis utama studi, Megan Grace, Ph.D., peneliti di Baker Heart & Diabetes Institute di Australia, seperti dilansir laman Furthermore Equinox, Selasa (31/10).
Selain itu, olahraga tidak akan selalu mengimbangi risiko.
"Hal ini menunjukkan ada faktor lain yang terkait dengan penayangan TV yang mungkin penting untuk risiko penyakit, seperti kecenderungan orang untuk ngemil saat menonton," tambah Grace.
Untuk itu, batasi waktu menonton TV sebanyak-banyaknya. Dan saat menonton acara televisi, perhatikan apa yang Anda makan dan cobalah bangun dan bergerak setidaknya setiap satu setengah jam sekali.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany