jpnn.com, MAKASSAR - Iqbal alias Bala alias Kolor Ijo, 34, terpidana mati kasus penusukan kelamin perempuan, kabur dari ruang tahanan Lapas Kelas I Makassar kemarin dini hari (7/5).
Bala melarikan diri setelah menggergaji jeruji ventilasi lapas.
BACA JUGA: Buseet, Rutan Ini Diisi 900 Tahanan, Padahal Daya Tampung Cumaâ¦
Dua narapidana seumur hidup, Rizal Budiman alias Ical, 22, dan Muh Tajrul Kilbareng alias Arun, 31, juga kabur bersama Bala.
Bala mendekan di Lapas Kelas I Makassar sejak 18 September 2016.
BACA JUGA: Karutan Sialang Bungkuk Resmi Dinonaktifkan
Sebelumnya, dia ditempatkan di Lapas Kelas II-B Masamba, 25 September 2015, di blok A1 kamar 10.
Dia divonis pidana mati sesuai dengan pasal 340 KUHP.
BACA JUGA: Antisipasi Tahanan Kabur Masuk, Polda Kepri Perketat Pengamanan Pelabuhan
Menjelang delapan bulan masa penahanan di Lapas Kelas I Makassar, Bala ternyata tidak pernah berhenti mencari akal untuk melarikan diri.
Hingga akhirnya, dia berhasil menemukan jalan keluar pada Minggu (7/5).
Petugas lapas baru mengetahui kaburnya Bala beserta Rizal dan Muh Tajrul saat apel pagi pukul 06.15 Wita.
Kepala Lapas Kelas I Makassar Marasidin Siregar membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dia menjelaskan, ketiga pelaku diperkirakan melarikan diri pukul 02.00-04.00 melalui ventilasi udara.
''Sebab, pada pukul 00.00, petugas yang melakukan kontrol masih melihat ketiga napi di dalam kamar,'' katanya.
Dia mengungkapkan, ketiga napi memotong beberapa besi ventilasi udara dengan gergaji.
''Kami belum menemukan gergajinya,'' ungkap Marasidin.
Ventilasi itu tidak terlalu besar. Namun, mereka berhasil keluar satu per satu.
Di luar, mereka menyusuri selokan agar tidak terlihat sipir yang saat itu berjumlah delapan orang.
Kemudian, mereka menuju pos dua yang tidak dijaga. Sebab, sipir harus berbagi tugas untuk menjaga 1.133 tahanan dan napi.
Marasidin menambahkan, ketiganya melemparkan tali dan sarung hingga menyangkut ke tembok.
Lalu, mereka memanjat pagar pembatas setinggi sekitar 5 meter dengan tali tersebut.
''Tali dan sarungnya ada,'' ungkap Marasidin tanpa memperlihatkan barang bukti.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai atau segera melapor kepada petugas apabila menemui orang asing yang gerak-geriknya mencurigakan.
Sapri, 19, warga Jalan Alauddin yang tinggal di sekitar lapas, menyatakan tidak tahu-menahu adanya tiga narapidana kabur dari lapas.
''Saya baru tahu dari pemberitaan,'' jelasnya.(ans/shd/eds/asw/c5/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Harus Turun Tangan
Redaktur & Reporter : Natalia