jpnn.com, BATAM - Pihak Rumah Tahanan (Rutan) Klas II Batam meningkatkan kewaspadaan pascakaburnya ratusan warga binaan dari rumah tahanan (rutan) Klas IIB Pekanbaru, Jumat (5/5) lalu.
Pasalnya daya tampung Rutan saat ini telah melebihi kapasitas dan cukup beresiko.
BACA JUGA: Karutan Sialang Bungkuk Resmi Dinonaktifkan
Menurut Kepala Rutan Barelang Batam, David Gultom, daya tampung rutan hanya untuk 250 warga binaan atau tahanan.
Tapi saat ini ada sebanyak 990 orang yang mendekam di rutan tersebut dengan berbagai kasus kejahatan.
BACA JUGA: Antisipasi Tahanan Kabur Masuk, Polda Kepri Perketat Pengamanan Pelabuhan
Artinya, rutan Barelang saat ini kelebihan sebanyak 740 tahanan.
"Kami akan berusaha memberikan pelayanan dan pengamanan yang baik untuk warga binaan agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan," ujar David seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Presiden Harus Turun Tangan
Walau overload, David mengaku, jika Rutan Batam jauh lebih memadai dibandingkan dengan Rutan Pekanbaru.
"Rutan Batam juga melebihi kapasitas, jadi kita tidak bisa bicara banyak, kita hanya bisa bekerja sesuai dengan prosedur,” katanya.
Untuk teknis pengamanan, dia maupun petugas rutan sudah semaksimal mungkin menjalankan tugas serta mengawasi pergerakan warga binaannya.
"Ada berbagai kegiatan yang bisa diikuti warga binaan, misalkan keterampilan," sebut David.
Dengan adanya kegiatan tersebut, sambung David, warga binaan terhindar dari praktik-praktik yang tidak diinginkan.
"Kita juga mengharapkan dukungan dari semua pihak, terlebih keluarga warga binaan," pungkasnya.
Pengamanan di Rutan sendiri masih seperti biasanya. Pihaknya juga belum meminta bantuan dari TNI maupun Polri. Sekedar diketahui, Rutan Batam juga sering kebobolan.
Pada Minggu (23/10/2016), lima orang narapidana melarikan diri dengan cara melompati tembok pagar rutan tersebut.
Seluruh tahanan yang kabur mengalami cidera cukup serius dan kembali diamankan saat itu.
Selain di rutan, tahanan juga sering kabur dari Lemabaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Barelang.
Bahkan, napi atas nama Zulkifli, 30, yang kabur dari Lapas Barelang sejak Maret 2017 lalu masih belum ditangkap kembali.
Zulkifli kabur saat hujan deras menguyur kota ini saat itu dengan memanfatkan kelengahan sipir siang hari. (cr19/spt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen PAS Tak Mau Asal Copot
Redaktur & Reporter : Budi