Bahlil Menabuh Gendang, Jokowi sampai Pramono Mengayuh Perahu

Selasa, 28 Desember 2021 – 15:18 WIB
Presiden Joko Widodo dan rombongan menaiki perahu naga di sela-sela peresmian Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan rombongan menaiki perahu naga di sela-sela peresmian Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12).

Awalnya, pria yang akrab disapa Jokowi itu diagendakan meresmikan bendungan dari panggung utama.

BACA JUGA: Emak-Emak Tertangkap Basah Lagi Sama Berondong

Namun, setibanya di kawasan bendungan, Presiden Jokowi bersama rombongan langsung menuju dermaga terapung untuk menaiki perahu naga.

Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung bersiap menjadi pendayung perahu naga.

BACA JUGA: Lihat, Presiden Jokowi Mendayung Perahu Naga, Dikawal Kopaska TNI AL 

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjadi penabuh gendang yang bertugas mengatur irama pergerakan perahu dan memberi semangat kepada para pendayung.

Setelah berputar selama 15 menit, perahu naga yang ditumpangi presiden menepi menuju dermaga terapung.

BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa: Sudahlah, Itu Tidak Bisa Ditoleransi

Dari perahu naga tersebut, presiden meresmikan Bendungan Ladongi.

Sebelum menandatangani prasasti peresmian Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur dan Kolam Retensi Boulevard Sungai Wanggu, Kota Kendari, presiden menjelaskan alasan mengapa dirinya menggunakan perahu naga.

Presiden memproyeksikan Bendungan Ladongi memiliki potensi untuk dijadikan destinasi wisata, khususnya wisata air.

"Tadi saya mencoba memakai perahu, mendayung, karena memang arahnya waduk ini juga bisa dipakai sebagai tempat wisata sehingga ini menjadi tanggung jawab kabupaten maupun provinsi untuk nanti pengembangan selanjutnya," ungkapnya.

Presiden selama menaiki perahu naga itu mengaku tidak takut. Dia justru menyinggung Bahlil yang lemah memukul drum.

"Hanya yang ngedrum kurang keras. Jadi yang dayung kurang semangat. Ngedrumnya, ya, dung, dung, dung, kalau dudududududu, yang dayung semangat," kata presiden diiringi gelak tawa para menteri. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler