Bahlil: Proyek Pertama DME Harus Selesai 30 Bulan

Selasa, 25 Januari 2022 – 06:06 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi DME batu bara harus diselesaikan dalam waktu 30 bulan. Foto dok Pelindo III

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi DME batu bara harus diselesaikan dalam waktu 30 bulan.

“Realisasi investasi ini harusnya memakan waktu 36 bulan, tapi kami rapat dengan Air Products dan minta diselesaikan dalam waktu 30 bulan," ungkap Bahlil, Senin (24/1).

BACA JUGA: Wow! Hilirisasi Batu Bara Jadi DME Bisa Menghemat Impor LPG hingga Rp 77,8 Triliun

Dalam laporannya, Menteri Bahlil menegaskan bahwa hari ini merupakan tonggak sejarah pertama kali proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Indonesia dengan rencana investasi sebesar USD 2,3 miliar atau setara dengan Rp 32,9 triliun.

"Investasi ini full dari Amerika Serikat, bukan dari Korea, Jepang, atau RRT," ujar Bahlil.

BACA JUGA: Tegas! Presiden Ingin Perusahaan Tambang Lakukan Hilirisasi Batu Bara, Ini Manfaatnya

Bahlil menegaskan bahwa ini adalah investasi Amerika Serikat terbesar kedua setelah Freeport dan tidak benar kalau ada pemahaman negara ini hanya fokus pada investasi satu negara saja.

Dalam hal ini, sebanyak 6 juta ton per tahun batu bara produksi PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim akan diproses menjadi DME dengan kapasitas 1,4 juta ton per tahun yang dapat mengonversi penggunaan elpiji.

BACA JUGA: Buka-bukaan Data Subsidi Impor LPG, Presiden Punya Rencana Besar, Siap-Siap!

Menurutnya, jika dibandingkan nilai kesetaraan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan DME adalah satu berbanding 1,31.

Artinya, jika produksi DME di Tanjung Enim sebesar 1,4 juta ton per tahun, maka akan memangkas impor elpiji sebesar 1,06 juta ton per tahun.

Chairman, President & CEO APCI Seifi Ghasemi menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan groundbreaking yang dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Menurut Seifi saat ini Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 di dunia pada 2030.

Oleh karena itu, APCI menunjukkan komitmennya melalui investasi gasifikasi batu bara di Indonesia yang bernilai strategis.

“Kami sebagai perusahaan gas industri global terkemuka, berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada proyek bernilai multi miliar dolar seperti halnya proyek ini di Indonesia,” ungkap Seifi.(mcr28/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DME    Bahlil   BKPM   batu bara   LPG  

Terpopuler