jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengapresiasi kehadiran Intibios yang berupaya memberikan kontribusi dalam meningkatkan layanan kesehatan.
Sebab, lanjut Bahlil, skala prioritas investasi di Indonesia saat ini ialah bidang kesehatan.
BACA JUGA: Jepang & Rusia Batal Investasi, Roy Suryo Sindir Pemerintah Pakai Akronim Kecebong
"Karena 90 persen kebutuhan kesehatan kita saat ini masih impor, makanya saya berterima kasih pada para founder Intibios," kata Bahlil, Sabtu (12/3).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menyebut keputusan Intibios untuk hadir di Karawang sangat tepat karena provinsi Jawa Barat masuk peringkat dua pertumbuhan investasi di Indonesia dan Karawang berada di posisi lima besar.
BACA JUGA: Aplikasi PINTU & Moon Chicken by Hangry Hadirkan Menu Spesial Berhadiah Bitcoin
"Kita tahu bahwa dunia saat ini terus berupaya untuk menaklukkan Covid-19 di satu sisi, dan membangkitkan ekonomi di sisi lain. Intibios ini menjadi upaya dari dua upaya itu. Karena itulah Intibios harus terus dekat dengan pasar dan industri," ujar mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) ini.
Perlu diketahui, Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi adalah jaringan nasional layanan kesehatan terintegrasi.
BACA JUGA: Matrixport Hadirkan Flexible Staking, Produk Kripto yang Fleksibel
Awalnya, sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium berkolaborasi membangun laboratorium untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Direktur Utama Intibios Rio Abdurrachman mengatakan pembukaan Intibios di Karawang merupakan awal dari transformasi Intibios, dari yang semula hadir sebagai laboratorium tes Covid-19 menjadi laboratorium umum, klinik, dan farmasi.
"Intibios ini diawali keterpanggilan memutus mata rantai Covid-19 dan sekarang bertransformasi menjadi laboratorium umum. Kami juga ada farmasi apotik. Transformasi ini dilakukan karena belajar dari pandemi Covid-19 dimana kesehatan sangat penting," tutur Rio.
Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi merupakan buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium yang digagas mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya.
Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi kini memiliki 35 unit layanan di 18 kota di Indonesia.
"Ke depan, sektor kesehatan semakin strategis dalam pembangunan sebuah wilayah. Daya tarik dan ketahanan suatu wilayah semakin ditentukan oleh kehadiran dan kemampuan sektor kesehatan di tempat itu,” papar Enggartiasto.
Dia menjelaskan Intibios bertujuan untuk menjadi bagian dari penguatan sektor kesehatan di kota-kota tempat Intibios beroperasi, menjadi bagian dari pembangunan ekonomi dan kualitas manusia.
Enggar mengatakan, semangat Intibios adalah mendekatkan layanan kesehatan berkualitas dengan masyarakat dan pasar.
"Kami datang dan mendekat ke pasar dan masyarakat di mana kami dibutuhkan, kami siap datang ke sana," katanya.
Rio menambahkan, pemeriksaan kesehatan, konsultasi dokter, pencegahan penyakit melalui vaksinasi, dan penanganan masalah menggunakan obat-obatan yang disediakan oleh farmasi merupakan satu kesatuan mata rantai untuk membuat masyarakat tetap sehat, tetap produktif, dan bahagia.
"Kami ingin hadir dan menemani tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan. Manfaat dari pemeriksaan kesehatan bukan hanya dirasakan oleh individu yang melakukannya, tapi juga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya,” tandas Rio. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aplikasi PINTU Turut Percepat Ekonomi Digital 2022
Redaktur : Budi
Reporter : Dea Hardianingsih