Bahrain Tampung Dialog Oposisi

Rabu, 02 Maret 2011 – 08:22 WIB
Massa anti pemerintah Bahrain terus menggalang aksi unjuk rasa. Foto: AFP/File/Joseph Eid

MANAMA - Ketegangan masih menyelimuti BahrainMeski Putra Mahkota Bahrain, Salman ibn Hamad ibn Isa Al Khalifa, sudah berdialog dengan oposisi sejak Senin (28/2), massa anti pemerintah tetap berunjuk rasa

BACA JUGA: Menlu: SBY Minta PBB Lindungi Warga Sipil

Mereka menuntut negara monarki itu melakukan reformasi politik dan merombak pemerintahan.

Penerus Raja Hamad bin Isa Al Khalifa itu menyesalkan kekerashatian sebagian massa anti pemerintah yang terus menggelar unjuk rasa
Kemarin (1/3), sekitar 100 sampai 200 aktivis mengepung Kementerian Informasi di Kota Manama

BACA JUGA: Kadhafi: Libya Cinta Saya

Mereka berjanji akan mengerahkan lebih banyak massa dan tetap menduduki gedung kementerian sampai pemerintah mengabulkan tuntutan mereka.

"Kami akan tetap berada di sini sampai rezim yang sekarang berkuasa lengser," teriak salah seorang pengunjuk rasa seperti dilansir Agence France-Presse
Demonstran yang terdiri dari aktivis anti pemerintah dan para politisi oposisi itu menilai perombakan sebagian kabinet pekan lalu belum cukup

BACA JUGA: Sebelum ke Tanah Air, WNI Dievakuasi di Tunisia

Sebab, meski sudah dirombak, Raja Hamad dan orang-orang dekatnya tetap menguasai pemerintahan

Sebagian besar pengunjuk rasa di ibu kota kemarin adalah warga SyiahMeski mendominasi populasi Bahrain sebanyak 70 persen, kaum Syiah di negara tersebut justru menjadi korban diskriminasiPasalnya, penguasa pemerintahan monarki di sana adalah kaum Sunni yang jumlahnya jauh lebih sedikitKondisi tersebut mirip dengan Iraq saat dipimpin oleh mendiang Presiden Saddam Hussein.

Kendati unjuk rasa terus berlangsung dan semakin banyak massa yang berdatangan ke ibu kota, Pangeran Salman yakin, dialog dengan oposisi akan membuahkan hasilApalagi, pimpinan oposisi Hassan Mashaima sudah tiba kembali di Bahrain pada Senin laluDalam perjalanan pulangnya, tokoh 68 tahun yang menjalani perawatan medis di Inggris itu sempat dicekal di Lebanon

"Langkah yang sudah kami ambil dalam beberapa terakhir, akan membuat situasi lebih terkendali dan aktivitas masyarakat kembali normal," tandas pria 41 tahun tersebut dalam wawancara dengan kantor berita Bahrain, BNADalam kesempatan itu, dia mengakui adanya upaya segelintir orang untuk menghambat jalannya reformasiPadahal, lanjut dia, sikap seperti itu hanya akan membuat rakyat Bahrain kian terluka(hep/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah RI Putus Hubungan Diplomatik dengan Libya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler