Bahtiar Pasang Target Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Kelar 2 Tahun

Rabu, 02 Desember 2020 – 08:52 WIB
Pjs Gubernur Kepri Bahtiar bersama sejumlah pejabat di Kepri melakukan pemancangan patok titik awal pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Selasa. Foto: Humas Pemprov Kepri

jpnn.com, BATAM - Proyek Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin), Provinsi Kepulauan Riau, akan segera dimulai.

Jembatan Babin akan dibangun dengan titik di Pulau Batam, Tanjung Sauh, Pulau Buau dan Pulau Bintan.

BACA JUGA: Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Mengajukan Permintaan kepada Menpora, Ada Respons Positif

Dimulainya pembangunan Jembatan Babin ditandai dengan pemancangan patok titik awal, lokasi di sisi landing point di Kabil, Pulau Batam, Selasa (1/12).

Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharudin bersama Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs Darmawan, Danlantaman IV Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, Kaskoggabwilham Kogabwilhan I Mayjend TNI Syafruddin, Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum, Plh Kepala BP Batam Purwiyanto, BPN Kepri Askani, melakukan pemancangan titik awal lokasi landing point dilakukan, Selasa (1/12) di Kabil, Batam.

BACA JUGA: Bahtiar Baharuddin Ungkap 3 Skenario Berakhirnya Pandemi Covid-19

"Kita (Pemprov Kepri) hari ini ingin membuat sejarah yang belum terselesaikan selama ini. Hari ini kita menentukan yang didiskusikan dan belum selesai-selesai," ujar Bahtiar.

Kelanjutan pembangunan direncanakan dilakukan tahun 2021.

BACA JUGA: Sebentar Lagi Punya SK PPPK, Membayangkan Gaji Bulanan seperti PNS

"Ini lahan BP Batam, dan BP mendukung. Bahkan kalau kurang, BP siap membantu lahan," ungkap Bahtiar.

Bahtiar menyampaikan, peresmian dan penetapan titik pembangunan Jembatan Babin merupakan rencana pembangunan yang dimimpikan selama 20 tahun.

Bahtiar bersama perwakilan Kementerian PUPR, Navigasi, Pemko, Pemprov, Polda dan TNI, sudah meninjau lokasi pembangunan Jembatan Babin.

"Sudah menggelar rapat dengan PUPR, yang sebelumnya tidak selesai-selesai, titiknya dari mana. Hasilnya, kita putuskan mulai. Kalau kebanyakan diskusi, tak jadi. Makanya saya minta mulai," tegas Bahtiar.

Diungkapkan, sudah diputuskan tinggi jembatan di Batam ke Tanjung Sauh, 20 meter. SK untuk itu sudah ditandatangani Bahtiar.

Kemudian dari Tanjungsauh ke Pulau Buau tingginya 40 meter dari pasang tertinggi. Sehingga dipastikan kapal Dewa Ruci pun masih bisa lewat.

"Semua kapal bisa lewat. Ini penting, karena kita berhadapan langsung dengan Singapura dan Malaysia," kata Dirjen Polpum Kemendagri ini.

Menurut Bahtiar, ke depan jembatan ini akan memberi dampak ekonomi besar bagi bangsa ini.

Jembatan Babin ini tak hanya menyambug pulau-pulau, tetapi juga memperlancar roda perekonomian masyarakat.

"Saya sudah menyiapkan surat terbaik untuk dilaporkan ke Bapak Presiden. Termasuk tim yang dibentuk melancarkan kegiatan ini," ujar Bahtiar.

Bahtiar juga menyampaikan bahwa pembangunan Jembatan Babin itu juga menjadi pilot project dalam penyelesaian masalah lahan. Pihaknya juga sudah membentuk Satgas untuk mengawal, mulai dari BPN, TNI, Navigasi, Polri, Pemprov dan lain.

Bahtiar berharap tim ini bisa mengawal proses pembangunan Jembatan Bbain. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi transaksi lahan di atas lahan.

“Jadi kalau ada transaksi, akan berurusan dengan Kapolda," terangnya.

Bahtiar pasang target, 2 tahun pembangunan Jembatan Babin bisa selesai.

"Kalau kita konsisten, bisa selesaikan dua tahun dan paling lama tiga tahun. Sehingga pemulihan ekonomi, bisa dimulai dari sini," harap dia.

Bahtiar juga menyinggung masalah nama. Menurutnya, kurang tepat jika diberi nama Jembatan Babin.

Alasannya, ada empat pulau yang dillewati. "Nanti kita pikirkan. Di kepala saya, usulkan nama gelar pahlawan. Panglima Perang, Dipertuan Muda Pertama Kelana Jaya Putra. Yang memindahkan kerajaan dari Johor. Tapi itu keputusan nanti di Presiden. Ada LAM dan tokoh-tokoh masyarakat. Raja-raja lain sudah banyak disebut (penamaan). Yang Kelana Putra Jaya malah belum ada," imbuhnya. (rls/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler