jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mendapat kepercayaan dari Mendagri Tito Karnavian untuk menduduki jabatan sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri).
Pelantikan Bahtiar sebagai pjs gubernur Kepri dilakukan Jumat (25/9), bersama 3 pjs gubernur lainnya.
BACA JUGA: Statistik Perbincangan Netizen tentang Tito Karnavian, Jempol juga Buat Bahtiar
Penempatan Bahtiar sebagai orang nomor satu di Pemprov Kepri, meski hanya sementara, tampaknya sangat tepat.
Pertama, dinamika politik di wilayah Kepri lumayan tinggi.
BACA JUGA: Dirjen Polpum Bahtiar: Intinya Disiplin, Bukan PSBB
Pertarungan politik tingkat lokal lumayan keras sejak provinsi hasil pemekaran dari Riau itu berdiri.
Bahkan sebelum Provinsi Kepri itu terbentuk. Yakni di masa-masa perjuangan pembentukan provinsi yang kini beribu kota di Tanjungpinang itu.
BACA JUGA: 6 Hal tentang Manuver Jenderal Gatot Nurmantyo, Gampang Terbaca Apa Maunya
Dirjen Politik dan PUM Kemendagri Bahtiar jadi Pjs Gubernur Kepri. Foto: Humas Kemendagri for JPNN.com
Nah, untuk urusan meredakan ketegangan politik, Bahtiar sudah teruji.
Birokrat bergelar doktor itu pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Politik dan PUM Kemendagri.
Dan, jabatannya saat ini sebagai Direktur Jenderal Politik dan PUM Kemendagri, adalah bentuk pengakuan bahwa Bahtiar memang lihai untuk mengatasi urusan berbau-bau politik.
Kiranya, sudah cukup bekal bagi alumni APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, sekarang IPDN) itu menjalakan tugas utamanya di Kepri, yakni menyuskseskan Pilkada 2020 di provinsi kepulauan itu.
Kedua, Provinsi Kepri tergolong daerah yang multi-etnis. Heterogen. Terutama di Kota Batam.
Banyak organisasi kemasyarakatan alias ormas, dengan beragam kepentingannya. Beraneka ormas berbendera daerah asal.
Bahtiar juga paham mengenai urusan yang demikian.
Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, sudah akrab dengan masalah keormasan sejak menjabat sebagai Kasubdit Ormas Ditjen Polpum Kemendagri.
Ketiga, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan pesan kepada para Pjs Gubernur agar mewujudkan pelaksanaan Pilkada 2020 yang damai dan aman dari penularan Covid-19.
Pilkada damai bisa terwujud jika semua pihak yang terlibat memegang erat dan melaksanakan aturan main.
Bahtiar adalah salah satu pejabat Kemendagri yang selalu terlibat dalam perumusan regulasi Pemilu dan Pilkada.
Bang Bahtiar, begitu para jurnalis menyapanya, pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Perundang-undangan Ditjen Politik dan PUM Kemendagri.
Tidak perlu diragukan lagi pemahamannya soal regulasi Pilkada Serentak 2020.
Oleh Mendagri Tito Karnavian, Bahtiar saat ini juga dipercaya menjadi Kepala Pelaksana Harian Tim Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Dengan jabatannya itu, semoga Bahtiar mampu memujudkan pesan Tito, yakni menciptakan pelaksanaan Pilkada yang aman dari penularan COVID-19.
Keempat, pengalamannya sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)/Jubir Kemendagri, kiranya menjadi modal tambahan untuk mengatasi riak-riak konflik yang mungkin terjadi selama pelaksanaan Pilkada Kepri 2020.
Sosoknya yang dekat dengan kalangan jurnalis dan responsif terhadap dinamika perpolitikan, yang sudah dibuktikan selama menjabat sebagai Kapuspen Kemendagri, sudah tentu menjadi nilai plus.
Catatan terkini, Bahtiar masuk daftar 10 besar Top Influencer versi Indonesia Indicator, dalam kurun 17 Agustus 2020 hingga 17 September 2020.
Dia berada di urutan kelima setelah Tito Karnavian, Presiden Jokowi, Ketua KPU Arief Budiman, dan Menko Polhukam Mahfud MD, sebagai pejabat yang paling banyak dimintai pendapat oleh media terkait penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi COVID-19.
Bang Bahtiar, selamat menjalankan tugas baru meski selama ini sudah teramat sibuk.
Tetapi ingat kalimat bijak “serahkan urusan kepada orang yang sudah biasa sibuk”. (sam/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo