Baidowi Klaim Tak Ada Lagi Dualisme di Tubuh PPP

Selasa, 19 November 2019 – 20:05 WIB
Wasekjen PPP Achmad Baidowi. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen DPP PPP Achmad Baidowi mengklaim dualisme di partainya sudah tidak ada lagi. Sekarang hanya ada satu PPP, yakni di bawah kepemimpinan Plt Ketua Umum Suharso Monoarfa.

Penegasan ini disampaikan Baidowi menjelang pelaksanaan Mukernas PPP yang akan berlangsung 14-15 Desember 2019. "Kami luruskan, kepengurusan di PPP itu satu, tidak ada yang lain," katanya di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (19/11).

BACA JUGA: Kebagian Jatah Menteri, PPP Tetap Kritis

Politikus yang beken disapa Awi itu menyebutkan bahwa perpecahan yang pernah melanda PPP sudah berakhir dengan adanya SK Menkumham, serta keputusan pengadilan sampai tingkat terakhir. Itu dibuktikan dengan keikutsertaan PPP pimpinan Suharso di Pemilu 2019.

"Ya bisa dilihat, yang kemarin ikut Pemilu itulah yang sah. Kemudian berhak melakukan kegiatan Mukernas yang akan diadakan 14-15 Desember 2019," ujar Awi yang juga ketua panitia Mukernas 2019.

BACA JUGA: PPP Usulkan Zainut Tauhid Permintaan dari Presiden Jokowi

Sekretaris Fraksi PPP DPR ini menjelaskan, agenda pelaksanaan Muktamar PPP sendiri akan diputuskan pada Mukernas tersebut. Dia memastikan bahwa Mukernas itu akan dilaksanakan oleh DPP PPP pimpinan Suharso Monoarfa dengan Arsul Sani sebagai sekteraris jenderal.

Awi juga menilai bahwa pertemuan Suharso dengan Humphrey Djemat yang sebelumnya Ketum PPP hasil Muktamar Jakarta menandakan bahwa perselisihan di internal partainya telah berakhir.

BACA JUGA: Achmad Baidowi: Poros Ketiga Sekadar Wacana

"Kalaupun ada yang mengatakan belum selesai, ya beberapa oknum mengklaim belum selesai. Tetapi kan kita lihat Pak Humprey sudah bertemu Pak Suharso dua kali, itu kan tanda-tanda. Soal kebersamaan kan tidak harus menghidupkan barang yang sudah enggak ada. Tapi oknum-oknumnya, kami rangkul," ujar dia.

Soal masih adanya pihak-pihak yang mengklaim sebagai pengurus DPP PPP hasil Muktamar Jakarta, Awi kembali menegaskan bahwa pengakuan semacam itu menurutnya bukan hal yang mengherankan lagi.

"Kalau ada orang mengaku sebagai DPP, sekjen, enggak usah heran. Di zaman nabi saja ada nabi palsu, apalagi sekjen. Jadi tidak ada lagi (perpecahan). Dualisme sudah selesai," tegasnya.

Legislator asal Madura ini juga menyampaikan, pertemuan Suharso dengan Humphrey beberapa waktu lalu juga telah menyepakati tidak ada lagi keterbelahan di partai berlambang kabah.

"Ya sepakat bahwa tidak ada keterbelahan lagi, PPP harus diselamatkan. Jangankan kesepakatan, mereka bertemu saja itu sudah kemajuan luar biasa besar. Yang selama ini dianggap tidak bisa bertemu, ternyata bisa bertemu," tandas Awi. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler