Achmad Baidowi: Poros Ketiga Sekadar Wacana

Jumat, 11 Mei 2018 – 17:55 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Baidowi. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen PPP Achmad Baidowi menilai pembentukan poros ketiga di pilpres 2019 mendatang hanya sekadar wacana yang belum tentu terealisasi di lapangan. Menurut dia, sebagai sebuah wacana, pembentukan poros ketiga itu sah-sah saja.

“Tapi, saya kok melihat belum ada keseriusan lebih lanjut. Siapa inisiatornya yang bisa membentuk 20 persen atau 25 persen suara hasil pemilu yang lalu, itu kami belum melihat keseriusan,” kata Baidowi di gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/5).

BACA JUGA: Konsistensi Politik Megawati Tak Kalah dari Mahathir

Hanya saja, Baidowi mengatakan, dalam politik tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Segala sesuatunya memungkinkan, tapi tentu ada hitung-hitungan politiknya. Namun sampai saat ini PPP belum melihat keseriusan dari partai politik yang mewacanakan poros ketiga.

“Karena sampai saat ini juga yang poros ketiga siapa, capres yang diajukan siapa, kan belum ada. Baru ada blok Joko Widodo dan Prabowo Subianto,” jelasnya.

BACA JUGA: Zulkifli: Kalau Cak Imin jadi Cawapres Kita Enak

Dia menegaskan, kehadiran poros ketiga tidak akan mengganggu koalisi pendukung Jokowi. Sebab, ujar dia, presiden nanti adalah hasil dari pilihan rakyat langsung, bukan partai politik.

Karena itu, ujar dia, meski hanya didukung partai politik yang sedikit, tidak menutup kemungkinan bisa memenangkan pertarungan.

BACA JUGA: Cak Imin: Bang Zul Dukung JOIN

“Kalau disampaikan ada pengaruhnya (poros ketiga), memang ada sedikit pengaruh tetapi tidak hanya Pak Jokowi. Kalaupun berpengaruh misalnya ada salah satu partai yang digadang-gadang akan merapat ke Prabowo, tiba-tiba dia bikin poros baru ya berpengaruh juga ke mereka,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa poros ketiga sangat bergantung kepada dua hal jika semua partai yang berkoalisi sudah cocok. Dia mengatakan, koalisi harus tumbuh konseptual dan sharing of power. Konseptual maksudnya adalah perencanaan masa depan pemerintahan. Sharing of power-nya juga harus jelas.

“Kalau ini tidak adil, ya poros ketiga pasti berdiri,” tegas Muhaimin di gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/5).(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Renas 212 JPRI Usulkan Din Syamsuddin Jadi Pendamping Jokowi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler