jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai Partai Demokrat (PD) telah gagal melakukan pengaderan di Jawa Timur yang dikenal sebagai provinsi strategis. Buktinya, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu justru membajak Bupati Trenggalek Emil Dardak yang notabene kader PDIP untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim.
Menurut Siti, langkah PD membajak Emil merupakan bentuk pragmatisme politik. "Tentu Demokrat krisis kader,” kata Siti saat dihubungi wartawan, Minggu (26/11).
BACA JUGA: Prestasi Emil Dardak Jauh di Bawah Anas, PDIP Tak Usah Cemas
Selain itu, Siti menduga manuver PD membajak salah satu bupati termuda itu hanya sebagai upaya tambal sulam di politik. “Kalau ini (pembajakan) konsistensinya untuk merebut kekuasaan,” kata Siti.
Seharusnya, kata Siti, semua partai konsisten menjalankan kaderisasi secara benar melalui mekanisme berjenjang. Karena itu analis politik yang akrab disapa Mbak Wiwik tersebut menganggap keputusan PDIP memecat Emil merupakan hal wajar,
BACA JUGA: Emil Dardak Bersiap Kampanye, Arumi Bachsin Sibuk Seminar
“Tentu (lompat-lompat partai) itu tidak etis dalam berpolitik. Tidak boleh dan tidak seharusnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, PDIP telah mengusung duet Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas untuk Pilgub Jatim 2018. PDIP berkoalisi dengan PKB untuk memenangkan duet yang beken dengan sebutan Gus Ipul-Anas itu.
BACA JUGA: Sudah Khianati PDIP, Emil Dardak Memang Layak Didepak
Sedangkan PD mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jatim. PD menggaet Emil Dardak untuk mendampingi Khofifah di Pilgub Jatim.(wid/rmo/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Khofifah-Emil Loyal ke Jokowi, Ini Buktinya
Redaktur & Reporter : Antoni