Bakal jadi PTN BH, Universitas Terbuka akan Buka Rekrutmen Pegawai Besar-besaran

Senin, 10 Mei 2021 – 23:55 WIB
Rektor UT Prof Ojat Darojat (tengah) berbicara dengan Ketua Senat UT Prof Hanif Nurcholis (kanan). Foto mesya/jpnn

jpnn.com - Peningkatan status Universitas Terbuka menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH) terus dimantapkan. Diperkirakan tahun ini UT akan beralih status dari pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) ke PTN BH.

Rektor UT Prof Dr Ojat Darojat mengatakan, sejak hadirnya Permendikbud 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada pendidikan tinggi telah mendorong UT untuk bertransformasi menjadi PTN BH. Permendikbud tersebut memberikan kesempatan pada seluruh PT yang memenuhi syarat untuk menyelenggarakan PJJ. 

BACA JUGA: Prof Ojat: Alumni Universitas Terbuka Adalah Aset Nasional Penjaga Keberagaman

Hal itu memacu UT untuk terus melakukan inovasi agar UT tetap mampu terdepan dalam penyelenggaraan PT dengan moda PTTJJ. 

"UT menerapkan Blue Ocean Strategy dengan secara kreatif menciptakan peluang baru dengan mengembangkan program-program pendidikan termasuk bekerja sama dengan PT penyelenggara PJJ," kata Prof Ojat usai rapim plus untuk membahas statuta UT menjadi PTN BH di Kampus UT, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (10/5). 

BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Terbuka Didominasi Guru, TNI/Polri dan ASN

Untuk melaksanakan Blue Ocean Strategy, lanjutnya, banyak proses panjang terkait legal dan birokrasi yang harus dilalui UT jika UT tetap sebagai PTN BLU. Proses panjang tersebut misalnya dalam pengadaan SDM, penggunaan keuangan dan penetapan tarif, dalam penyesuaian struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan UT, pengadaan dan penghapusan sarana prasarana.

Untuk mewujudkan mimpi sebagai PTN berkelas dunia, menurut Prof Ojat, UT memerlukan otonomi yang lebih besar. Otonomi tersebut bisa dicapai bila UT bertransformasi menjadi PTN BH. 

BACA JUGA: 3 Pekerja Migran jadi Lulusan Terbaik Universitas Terbuka

"UT terus melakukan berbagai persiapan yang diperlukan menuju PTN BH," ucapnya. 

Dia melanjutkan, salah satunya penyempurnaan dokumen seperti laporan evaluasi diri, rencana masa peralihan, rencana pengembangan jangka panjang, statuta dalam rangka proses transformasi UT PTN BLU menuju PTN BH.

"Rapim Plus ini merupakan tindak lanjut atas rekomendasi tim penilai dari Kemendikbud yang diberikan tanggal 17 Maret 2021," terangnya.

Prof Ojat memaparkan, UT menetapkan masa peralihan selama lima tahun. Masa peralihan dimulai tahun 2021 dengan kegiatan pengembangan sistem dan sosialisasi transformasi proses menjadi PTN BH. Kemudian tahun 2022 adalah tahun konsolidasi dan integrasi sistem yang telah disusun pada  2021. Lalu tahun 2023 dan 2024 adalah masa-masa krusial karena menyangkut staffing dan pemenuhan kompetensi SDM untuk mengisi jabatan-jabatan UT PTN BH. Terakhir, pada 2025 diharapkan UT telah bisa beroperasi secara penuh sebagai PTN BH.

"Kalau UT sudah PTN BH, kami bisa membuka program studi kekinian yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, kata Prof Ojat, UT akan merekrut pegawai karena saat ini krisis SDM. Di mana jumlah pegawai UT tinggal 1500 orang. Itu pun setiap tahun ada banyak PNS yang pensiun.

"Selama ini pengadaan PNS dibatasi kuota. Jika sudah PTN BH kami bisa merekrut pegawai lebih banyak lagi," ujarnya.

Ditambahkan, Ketua Senat UT Prof Dr Hanif Nurcholis, rekrutmen pegawai ini menjadi salah satu prioritas utama UT ketika menjadi PTN BH. Mengenai berapa jumlah pegawai yang akan direkrut, Hanif mengatakan akan dihitung kebutuhan pegawai.

"Yang jelas akan direkrut banyak karena UT sudah krisis SDM," tandasnya. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler