jpnn.com, JAKARTA - Tersangka kasus dugaan pembakaran tujuh SD di Palangka Raya Yansen Binti dikabarkan akan dibawa ke Bareskrim Polri. Kabar tersebut dibenarkan oleh Mabes Polri.
"Ya, benar. Rencananya apakah kemarin atau hari ini, tapi saya belum monitor lagi," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di kantornya, Selasa (5/9).
BACA JUGA: Sempat Mangkir, Gubernur Papua Penuhi Panggilan Bareskrim
Menurut Rikwanto, anggota DPRD Kalimantan Tengah Fraksi Gerindra itu dipindahkan untuk mempermudah proses pemeriksaan.
"Untuk mempermudah pemeriksaan, untuk tidak menimbulkan konflik-konflik di wilayah," kata Rikwanto.
BACA JUGA: Gubernur Papua Mangkir, Janji Datang ke Bareskrim Pekan Depan
Lebih lanjut kata Rikwanto, setelah Polda Kalteng menetapkan Yansen sebagai tersangka, terjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Rikwanto juga menyebutkan, ada pihak yang menyebarkan isu untuk menarik opini bahwa Yansen bukan pelaku pembakaran.
"Itu melebar ke mana-mana apalagi bicara medsos hoaksnya ke mana-mana. Jadi diambil ke Mabes ini supaya kondusif di wilayah," tandas Rikwanto.
BACA JUGA: PPATK Telusuri Aliran Dana Saracen dari 11 Rekening
Sebelumnya, Polda Kalteng menetapkan anggota DPRD Kalteng Fraksi Partai Gerindra Yansen Binti sebagai tersangka kasud dugaan pembakaran tujuh SD di Palangka Raya pada akhir Juli 2017. Total, sudah ada sembilan tersangka dalam kasus ini.
Yasen Binti dijerat Pasal 187 junto Pasal 55 KUHP tentang Pengrusakan Dengan Pembakaran. Yansen dan delapan tersangka lainnya terancam 15 tahun pidana penjara.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barekskrim Lanjutkan Gelar Perkara Kasus PT IBU
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga