BACA JUGA: Dibutuhkan Rp 1,3 Triliun Atasi Banjir Surabaya
Kemarin, PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni hanya mengoperasikan 17 kapal dari 33 armada yang ada.Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni Zailis Anas mengatakan, berkurangnya jumlah kapal yang dioperasikan karena delapan kapal menjalani docking rutin setiap tahun
Kapal-kapal yang docking adalah KMP Windu Karsa Dwitya, BSP I, Jatra II, Mitra Nusantara, Menggala, BSP II, Nusa Agung, dan Bahuga Jaya
BACA JUGA: Perselingkuhan PNS Direm dengan Perda
"Biasanya ada 20 kapal yang melayani penyeberangan Bakauheni-MerakDilanjutkan, tiga dari enam kapal bantuan masih dioperasikan untuk melayani penumpang Bakauheni-Merak
BACA JUGA: Bantuan Tak Jelas, Rakyat NTT Tagih Janji Presiden
Yakni KMP Pulo Telo, Rodita, dan Dharma Ferry IXNamun, kapal bantuan ini hanya mampu mengangkut maksimal rata-rata 25 kendaraan.Lebih lanjut Zailis mengatakan, kapal-kapal yang istirahat dan menjalani perawatan di perairan Merak, Banten, tidak bisa ditentukan kapan bisa dioperasikan lagi"Tergantung tingkat kerusakannyaKalau harus membeli suku cadang, kemungkinan bisa lama beroperasi lagi," ujar Zailis seraya mengatakan, di Pelabuhan Merak, antrean kendaraan hingga luar pelabuhan.
Syamsul Rizal, petugas Adpel Bakauheni, mengatakan, kondisi Pelabuhan Bakauheni masih amanKendaraan yang tiba masih tertampung di areal parkir masing-masing dermaga.
Berdasar pantauan Radar Lamsel (grup JPNN) kemarin, kantung parkir masing-masing dermaga sudah mulai padat kendaraan yang akan menyeberang ke MerakPihak pelabuhan membuka pelayanan di dermaga 1, 2, 3, 4, dan plensengan sebagai dermaga alternatif.
Diketahui, antrean kendaraan ini sudah terjadi sejak Februari silamSelain karena pemberlakuan sistem pendataan penumpang (manifes) dalam kendaraan, kapal docking, kapal rusak, dan kapal sedang perawatan juga menjadi faktor penyebab(rnn/c1/ais)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Masjid Agung dan Rumah Perwira
Redaktur : Tim Redaksi