Balapan Sambil Keliling Tujuh Kabupaten di Toba

Selasa, 29 Maret 2016 – 02:41 WIB
Geobike Caldera Toba. Foto: Indonesia.travel

jpnn.com - JAKARTA – Ingin mengulang debut sukses di 2015 lalu, Jendela Toba dan Rumah Karya Indonesia (RKI) bakal kembali hadir dengan menggelar Geobike Caldera Toba (GCT) 2016. 

Lokasinya tetap, di kawasan Danau Toba pada 8-10 April, mendatang. Tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba akan dilintasi sekaligus, yaitu Samosir, Toba Samosir (Tobasa), Humbang Hasundutan (Humbahas), Tapanuli Utara (Taput), Simalungun, Dairi dan Karo.

BACA JUGA: Akom: Potong Saja

”Event ini untuk meningkatkan kunjungan Pariwisata ke Danau Toba dan seluruh Sumatera Utara (Sumut). Toba adalah ikon pariwisata Sumut, dan saat ini tengah berproses menjadi Badan Otorita Pariwisata (BOP) dalam percepatan 10 Top Destinasi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara Elisa Marbun.

Lebih lanjut Elisa mengatakan, GCT akan mengajak peserta mengelilingi kawasan Danau Toba sekaligus memperkenalkan geoarea dan geosite yang meliputi geodiversity, biodiversity dan culturediversity Geopark Nasional Kaldera Toba. 

BACA JUGA: Yukk! Lingkari Tanggal Festival Pesona Mentawai 2016

“Ada dua etape, pertama start di Tao Silalahi-Paropo (Kabupaten Dairi)-Tongging (Kabupaten Karo)-Rumah Bolon-Simanjarunjung-Parapat (Kabupaten Simalungun). Lalu etape kedua, Balige (Kabupaten Toba Samosir)-Silangit-Muara (Kabupaten Tapanuli Utara)-Bakkara (Kabupaten Humbang Hasudutan)-Nainggolan, dan finish di Pangururan (Kabupaten Samosir),” jelasnya.

”Even ini juga bagian dari rangkaian HUT Provinsi Sumatera Utara ke-68,” kata Elisa. 

BACA JUGA: 35 Negara Ikuti Parade Kapal Perang di Indonesia

Promosi dengan model Sport Tourism dikemas Geobike sebagai salah satu bentuk Geowisata ini cukup efektif, karena mengundang orang untuk hadir langsung. Cerita orang, melihat gambar, menonton video, memang sudah memberi kesan, tetapi datang ke lokasi langsung akan memberi aura yang berbeda. "Ini akan menjadi agenda rutin tahunan di pariwisata Danau Toba," katanya.

Peserta Geobike Toba juga akan Tinggal di rumah penduduk, atau homestay dan hotel yang ada di sekitar Toba. "Kami juga akan menyajikan paket seni pertunjukan wisata. Jumlah peserta diperkirakan 200 orang antara lain Komunitas Sepeda, Jendela Toba, RKI, Pemerintahan Kabupaten dan Pemprovsu, Tim Percepatan GKT, Mahasiswa, Pecinta lingkungan, Turis lokal, Nasional, dan Mancanegara,” tuturnya.

"Para peserta juga akan disiapkan kapal untuk melintasi perairan Danau Toba dan setelah menyelesaikan perjalanan peserta akan disuguhkan pagelaran malam budaya," kata Kadispar Sumut.

Presiden Joko Widodo juga serius mengembangkan Toba sebagai destinasi unggulan. Mantan Gubernur DKI itu juga sudah memerintahkan kepada Kemenpar, untuk menjadi leading sector terhadap kebutuhan infrastruktur di sana. 

“Kami terus memantau perkembagan demi perkembangan status Badan Otorita Pariwisata Danau Toba. Mudah-mudahan segera kelar, dan bisa cepat actions menata kembali semua hal terkait pengembangan pariwisata di Sumut, dengan icon Toba,” jelas Arief Yahya.

Target Sumut tahun 2019 bukan sepele, 1 juta wisman, sehingga dengan standar World Econokic Forum 1 wisman indeksnya USD 1.200, maka akan ada 12 Miliar Dolar yang beredar di sana. "Semakin cepat beres, semakin dekat dengan target. Kita akan pikirkan bentuk promosinya yang pas," katanya.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal LHKPN, Akom: Yakinlah Sebentar Lagi Ketahuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler