Bali-Jakarta-Jogja Curi Perhatian di TTE Manila

Rabu, 24 Februari 2016 – 03:06 WIB
Menpar Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - MANILA – Phillipines bukan pasar terbesar Indonesia di wilayah ASEAN. Masih jauh tertinggal dari Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea, India, Uni Arab Eimirate. Critical success factornya adalah direct flight, atau aksesibilitas. 

“Rute Manila-Jakarta hanya satu kali Garuda dan satu kali Phillipines Airlines. Sedangkan Manila-Manado jaraknya relative dekat, dan Manila-Bali tidak ada. Harus transit dulu Singapura atau Kuala Lumpur,” ungkap Menpar Arief Yahya, di Jakarta.

BACA JUGA: Jika 2 Isu Ini Ditebar, Radikalisme Akan Mudah Berkembang

Padahal, kalau ditinjau dari jaraknya, cukup diterbangi dalam 3-4 jam saja. Tidak terlalu jauh. Dan hubungan Indonesia-Filipina selama ini juga oke-oke saja. Lalu apa yang membuat “sinyal” pariwisatanya seolah-olah “disconnect” dan serasaa jauh? 

“Kuncinya tetap di promosi. Selama tidak ada promosi, tidak konsisten, dan tidak tepat sasaran, yang hasilnya tidak akan signifikan,” jelas Arief Yahya.

BACA JUGA: Saran Senior soal Honorer K2: Maunya DPR tak Harus Dituruti

Karena itu, ketika Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Selasa (23/2) melaporkan suasana Travel Tour Expo (TTE) Filipina 5-7 Februari 2016 lalu, di Manila, atmosfernya mulai beda. Tema destinasi yang dijual untuk Jakarta, Yogyakarta, dan Bali berkibar dan mendapatkan respons yang luar biasa.

Stand Wonderful Indonesia banyak didatangi tamu di acara Travel Tour Expo 2016, 5-7 Februari itu. Sekedar gambaran, Travel TourExpo (TTE) Filipina 2016 adalah pameran pariwisata skala internasional terbesar di Manila yang bersifat B2C (Consumershow). 

BACA JUGA: Azwar Abubakar: Masalah Honorer K2 Kesalahan Pemda

Agendanya diselenggarakan setiap tahun oleh Philippine Travel Agencies Association (PTAA). Tahun ini, untuk pertama kalinya, Travel TourExpo (TTE) Filipina dilengkapi dengan pameran yang bersifat B to B yaitu Travel Trade Expo dengan tempat dan tanggal penyelenggaraan yang sama.

“Ada potensi transaksi sejumlah 1220 pax dengan nilai Rp 1.440.000.000. Saat ini kami masih menunggu hasil transaksi dari Indonesia Galore dan Konsorsium Wow Indonesia yang masih berkoordinasi dengan agen-agen lokal di Filipina,”  papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Selasa (23/2).

Menurut Pitana, pasar Manila masih sangat terbuka. Dan umumnya, pengunjung yang hadir ke Travel Tour Expo 2016 mengincar wisata ke Jakarta, Yogyakarta dan Bali. 

“Di Manila, 10 booth Kemenpar banyak mencuri perhatian pengunjung. Designnya kami buat dengan tema modern yang dilengkapi dengan LED Monitor sebagai background pada mini stage dan berbagai image yang mewakili greater Batam, Jakarta dan Bali. Yang paling banyak dicari adalah paket-paket ke Jakarta, Yogyakarta dan Bali,” terang Pitana.

Pada Travel Tour Expo (TTE), di SMX Convention Center, Manila, Filipina tadi, delegasi Indonesia membawa serta lima perusahaan biro perjalanan Indonesia, yaitu: PT Nautilus Diving Bali, PT Aneka Kartika Tours & Travel Services, 18 Suite Villa, Max One Hotels Bukit Jimbaran Bali dan Sari Tours. Selain itu delegasi juga membawa serta rombongan penari, pemusik dan penyanyi dari Blitar Rose Dancers. (ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SIMAK! Sikap Pimpinan Ombudsman soal Honorer K2


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler