jpnn.com - BALI--Sumbangan Provinsi Bali serta sembilan kabupaten/kotanya untuk APBN mencapai Rp 47 triliun. Hanya saja hingga saat ini Bali merasa tidak mendapatkan apa-apa lantaran sumbangan devisa tersebut bukan dari sumber daya alam.
"Setiap tahun, sumbangan devisa Bali untuk APBN Rp 47 triliun. Tapi apa yang Bali dapat? Tidak ada sama sekali, karena sumbangan Bali adalah pariwisata dan bukan sumber daya alam," kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali Agung Gede Putra Yuniarta di Bali, Kamis (4/8).
BACA JUGA: Wahai Warga Surabaya, Bu Risma ke Jakarta Setujukah Anda?
Yuniarta menyebutkan, Gubernur Bali sudah sering menyuarakan hal tersebut kepada pusat. Agar ada revisi undang-undang tentang bagi hasil antara pusat dan daerah.
Sebab dalam aturan yang ada, hanya daerah bersumber daya alam besar mendapatkan bagi hasil dari setoran devisa.
BACA JUGA: Ramai-Ramai ke Indonesia karena Bisa Belanja Murah
"Income Bali hanya dari pariwisata, karena Bali tidak punya sumber daya alam seperti Riau atau daerah lainnya. Tapi sumbangan Bali sangat besar, karena itu layaknya Bali mendapatkan bagi hasil juga. Itu sebabnya perlu ada revisi aturannya biar Bali ikut menikmati hasilnya," tuturnya.
Meski begitu Yuniarta mengaku terbantu dengan kementerian/lembaga. Lantaran banyak kementerian/lembaga menggelar iven di Bali. Di samping mendapatkan bantuan DAK dari pusat. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Menyamar, Polisi Dapat Tangkapan Besar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bali Ajukan Moratorium Pembangunan Hotel
Redaktur : Tim Redaksi