Balita Korban Molotov di Gereja Meninggal Dunia, Inilah Penjelasan Mabes Polri

Senin, 14 November 2016 – 10:10 WIB
Keluarga bocah Intan Olivia Marbun saat menangisi kepergian balita korban jiwa bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda. Foto: prokal.co

jpnn.com - JAKARTA - Salah balita satu korban bom di Gereja Oikumene HKBP Samarinda, Intan Olivia Marbun akhirnya tutup usia pada Senin (14/11) pukul 03.05 waktu Indonesia tengah (WITA). Bocah 2,5 tahun itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit AW Sjahranie, Samarinda.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenpas) Divhumas Polri, Brigjen Agus Rian‎to mengatakan, pihak rumah sakit sebenarnya sudah berupaya merawat dan mengobati Intan. Namun, luka bakar akibat bom molotov yang diderita bocah tak berdosa itu memang

BACA JUGA: Ramah Pantai, Inspirasi dari Jawara Desain Homestay Desa Wisata di Labuan Bajo

Agus menurutkan, sebagian besar tubuh korban mengalami luka bakar. "Almarhumah meninggal akibat luka bakar 78 persen dan infeksi saluran pernapasan," ujarnya.

Seperti diketahui, bom molotov dilemparkan oleh seorang pelaku bernama Juhanda alias Jo ke halaman parkir Gereja Oikumene Samarinda pada Minggu (13/11) pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Ledakan terjadi saat bubaran jemaat gereja.

BACA JUGA: Selamat Ulang Tahun, Brimob!

Intan yang tinggal di Jalan Cipto Mangunkusumo Gang Jati 3 RT 27 Harapan Baru, Loa Janan Ilir, Samarinda menjadi korban ledakan. Ada pula tiga balita lain yang menjadi korban.

"Yang bersangkutan salah seorang anak sekolah Minggu HKBP Samarinda Seberang," kata Agus.(mg4/jpnn)

BACA JUGA: Pak Jokowi Paham Betul Aspirasi Umat Islam soal Ahok

BACA ARTIKEL LAINNYA... Boy Rafli soal Kabar Aksi Massa 25 November


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler