jpnn.com, SIBOLGA - Seorang bocah bernama Wiratama Melayu alias Tama yang dikabarkan hilang tiga hari lalu akhirnya ditemukan tak bernyawa pada Minggu (11/2).
Jenazah bocah berusia 2 tahun 8 bulan buah hati Antoni Melayu (33) dan Sri Wahyuni (26) itu ditemukan mengapung di laut dekat lokasi pembuangan sampah.
BACA JUGA: 9 Jenazah Diduga ABK KM Mega Top III Ditemukan di Pulau Babi
Informasi berhasil dihimpun New Tapanuli (Jawa Pos Group), anak pertama dari 3 bersaudara ini awalnya bermain-main di kediaman kakek/neneknya di Lorong VIII. Sekitar pukul 16.00 WIB, orangtuanya merasa kehilangan.
Setelah dicari-cari hingga sore, tidak ketemu, akhirnya pihak keluarga secara resmi melaporkan ke BPBD dan tim SAR untuk ikut melakukan pencarian.
BACA JUGA: Astaga, Bayi Mungil Ditemukan di Dalam Koper
“Sekitar pukul 21.00 WIB kita mendapat laporan dari keluarga korban terkait hilangnya bocah bernama Wiratama. Setelah koordinasi dengan pihak-pihak terkait, akhirnya kita langsung turunkan personel untuk melakukan pencarian bersama warga,” kata Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga Rio Sitorus.
Hingga Sabtu (9/2) pukul 02.00 WIB dini hari, korban tidak ditemukan dan pencarian kembali dilanjutkan mulai pagi hingga sore hari, tapi tak juga ditemukan.
BACA JUGA: Heboh Penemuan Mayat Bayi Perempuan Dibungkus Kain Goni
Hal yang sama disampaikan Korps SAR Sibolga Adlin Buyung Nasution melalui Humas Muhammad Abduh Hasibuan. Pihaknya bersama BPBD dan Pol Airud Sibolga telah melakukan pencarian sejak Jumat, namun belum menemukan Wiratama.
“Bahkan di bawah dan di sekitar rumah korban telah dilakukan penyelaman. Pencarian juga telah diperluas hingga ke perairan laut Pulau Poncan, namun belum ditemukan,” jelas Abduh Hasibuan, Sabtu (10/2).
Lanjutnya, pihaknya bersama BPBD dan Pol Airud Sibolga telah melakukan pencarian di bawah dan di sekitar rumah tempat jatuhnya korban dengan cara menyelam, tapi korban belum ditemukan.
Barulah pada hari Minggu (11/2) sekitar pukul 10.20 WIB Wiratama akhirnya ditemukan tewas mengapung di lokasi pembuangan sampah atau sekitar 100 meter tidak jauh dari tempat jatuhnya korban dengan kondisi mayat yang sudah terapung, yang ditemukan oleh warga setempat yang ikut dalam pencarian.
Isak tangis kerabat dan kedua orangtua korban tak terbendung melihat kondisi anaknya sudah terbujur kaku dan mengeluarkan aroma tak sedap. Ratusan warga pun berdatangan melihat kondisi korban.
Humas SAR Sibolga Muhammad Abduh Hasibuan mengatakan bahwa korban pertama kali ditemukan warga ketika tim SAR Gabungan sedang melakukan pencarian sejak pagi.
“Kita melanjutkan operasi SAR pagi tadi untuk mencari keberadaan korban dan kemudian mendapat informasi bahwa korban telah ditemukan. Kita pun langsung bergerak bersama masyarakat setempat mengevakuasi jasad korban ke rumah keluarganya,” kata Abduh Hasibuan.
Usai ditemukan, mayat korban langsung dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimandikan dan sekitar pukul 13.00 WIB dengan menggunakan mobil BPBD Sibolga menuju pekuburan umum Ujung Sibolga untuk dikebumikan.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sibolga Rio Sitorus menyampaikan, selain turun langsung untuk melakukan pencarian, BPBD Sibolga juga membantu untuk pengangkutan jenazah ke ke tempat peristirahan terakhir ke pemakaman.
“Kita mengimbau kepada warga Kota Sibolga yang bermukim di tepi laut, terutama di sekitar Pasir Bidang, Pasar Belakang dan Ketapang agar lebih hati-hati serta memperhatikan anak-anaknya. Hal ini agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” jelas Rio. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambil Gendong Bayi, Pencuri Ini Sikat Tas Guru dari Kelas
Redaktur & Reporter : Budi